Marius Ardu Jelamu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Propinsi Nusa Tenggara Timur |
Jakarta, Info Breaking News - Marius Ardu Jelamu, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Propinsi Nusa Tenggara Timur menjelaskan sebanyak tujuh warga negara Timor Leste yang positif terjangkit COVID-19 memiliki riwayat perjalanan pada sejumlah daerah di NTT.
"Kami mendapatkan informasi bahwa yang positif COVID-19 di Timor Leste bukan saja dua orang tetapi delapan orang dan tujuh di antaranya memiliki riwayat perjalanan di NTT," katanya di Kupang, Kamis (16/4/2020).
Ia menjelaskan, ketujuh orang tersebut sebelumnya datang dari Denpasar, Bali, dan masuk melalui Kota Kupang, kemudian menuju Silawan, Kabupaten Belu, lalu ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain dan menuju Dili.
Ia menjelaskan, ketujuh orang tersebut sebelumnya datang dari Denpasar, Bali, dan masuk melalui Kota Kupang, kemudian menuju Silawan, Kabupaten Belu, lalu ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain dan menuju Dili.
Terkait dengan itu, lanjut dia, pemerintah provinsi mengharapkan agar masyarakat se-daratan Pulau Timor terutama sopir yang membawa ketujuh orang tersebut dari Kota Kupang untuk melaporkan diri ke pemerintah daerah atau Gugus Tugas setempat terkait riwayat perjalanan mereka.
Sopir itu diketahui sopir mobil rental yang mengangkut mahasiswa Timor Leste dari Kupang menuju perbatasan RI-Timor Leste di Motaain, Kabupaten Belu.
Lebih lanjut dikatakannya, mereka juga singgah untuk makan pada salah satu rumah makan di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.
Lebih lanjut dikatakannya, mereka juga singgah untuk makan pada salah satu rumah makan di Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.
"Karena itu kami berharap sopir yang membawa mereka melapor diri ke petugas kesehatan setempat atau ke Ketua RT/RW, atau petugas Gugus Tugas," katanya.
Ia mengatakan, dengan bisa melacak riwayat perjalanan mereka maka diharapkan dapat diketahui secara pasti terkait dengan siapa ketujuh warga positif COVID-19 melakukan kontak dengan warga di NTT.
Ia mengatakan, dengan bisa melacak riwayat perjalanan mereka maka diharapkan dapat diketahui secara pasti terkait dengan siapa ketujuh warga positif COVID-19 melakukan kontak dengan warga di NTT.
Marius Ardu Jelamu meminta warga yang kebetulan mengetahui perjalanan warga negara tetangga itu untuk segera melaporkan ke pemerintah daerah setempat.
"Mengingat mereka makan malam di Kefamenanu, kami berharap juga pemilik rumah makan tersebut bisa mengingat-ingat kembali ada delapan orang yang makan malam di warung tersebut," katanya.
Ia juga berharap pemilik rumah makan bisa melapor diri ke petugas kesehatan setempat untuk segera dikontrol kesehatannya.
Ia juga berharap pemilik rumah makan bisa melapor diri ke petugas kesehatan setempat untuk segera dikontrol kesehatannya.
"Kami menghimbau kepada sopir travel segera melapor diri ke tim medis atau gugus tugas kabupaten se-daratan Timor dan gugus tugas provinsi," ucap Marius Jelamu.
Marius memohon keluarga sopir travel juga harus menjalani pemeriksaan, terrmasuk orang-orang yang melakukan kontak bersama mahasiswa dan sopir selama di Kota Kupang dan selama perjalanan ke perbatasan, seperti di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. "Kita ingin memastikan pemeriksaan klinis sopir bersama kelurganya," tambah Marius.
Gugus Tugas Pemprov NTT dan Kota Kupang juga sedang melakukan pencarian terhadap puluhan orang yang melakukan kontak dengan seorang pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit WZ Johannes Kupang. Pasien itu dirawat sejak 9 April 2020. "Kondisinya tetap stabil," ujarnya. *** Any Christmiaty J