AMBON - BERITA MALUKU. Penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang semakin meluas, membuat pemerintah mengambil langkah agar program-program yang dijalankan tidak melibatkan banyak orang.
Salah satunya program Pasar Murah menjelang Ramadhan & Idul Firtri 1441 Hijriyah, yang merupakan program rutin tahunan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku menjelang hari-hari besar keagamaan.
Dalam pelaksanaan, pasar murah tidak lagi dilakukan secara stay, tetapi secara mobile yang tersebar di 33 titik di pulau Ambon, termasuk desa-desa Muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa.
"Karena pihak distributor juga agak was-was untuk melayani penjualan langsung kalau ada masyarakat banyak datang, dan bertransaksi langsung agak berat untuk menugaskan staf-staf mereka untuk turun ke lapangan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano kepada awak media di kantor Gubernur, Selasa (21/04).
Untuk pelaksanaannya, pihaknya sementara mengkaji dan mengindentifikasi ke 33 titik di pulau Ambon untuk door to door, dengan menggunakan sistim bentuk paket.
"Jadi kita data dulu dari kepala desa/raja, misallnya ada 150 paket, mana masyarakat yang membutuhkan. Tetapi karena bersubsidi maka dikhususkan kepada masyarakat yang benar benar membutuhkan, jadi barangnya kita atur pemberian melalui paket, demi menghindari kerumuman," bebernya.
Ditanya kapan pelaksanannya, kata Elvis mungkin minggu depan sudah mulai jalan.
"Sekarang kan sistim anggaran lagi di lock, jadi kita belum bisa ajukan permintaan biaya. Tapi Mudah-mudahan minggu depan sudah mulai jalan," ucapnya.
Ia memastikan, pasar murah ini akan berjalan secara terus-menerus, sampai menjelang Idul Fitri.
"Jadi tidak lagi berhenti. Maksudnya dari mulai jalan satu minggu tiga empat kali, kemudian pindah-pindah lokasi sampai 33 titik selesai, yang pastinya selesai menjelang Idul Fitri," tandasnya.
Dalam satu paket, kata dia ada berbagai macam sembako, terdiri dari beras 5kg, gula 2kg, minyak goreng 2 liter, terigu 2kg, telur satu rak, jadi harganya.
"Jadi lumayan, bahkan harganya juga terjangkau, atau 50 persen dari total harganya, sisanya subsidi. Untuk kepastian harga/paket, lagi di kaji, saya juga minta persetujuan dari pak Sekda," cetusnya.
Salah satunya program Pasar Murah menjelang Ramadhan & Idul Firtri 1441 Hijriyah, yang merupakan program rutin tahunan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku menjelang hari-hari besar keagamaan.
Dalam pelaksanaan, pasar murah tidak lagi dilakukan secara stay, tetapi secara mobile yang tersebar di 33 titik di pulau Ambon, termasuk desa-desa Muslim yang akan melaksanakan ibadah puasa.
"Karena pihak distributor juga agak was-was untuk melayani penjualan langsung kalau ada masyarakat banyak datang, dan bertransaksi langsung agak berat untuk menugaskan staf-staf mereka untuk turun ke lapangan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano kepada awak media di kantor Gubernur, Selasa (21/04).
Untuk pelaksanaannya, pihaknya sementara mengkaji dan mengindentifikasi ke 33 titik di pulau Ambon untuk door to door, dengan menggunakan sistim bentuk paket.
"Jadi kita data dulu dari kepala desa/raja, misallnya ada 150 paket, mana masyarakat yang membutuhkan. Tetapi karena bersubsidi maka dikhususkan kepada masyarakat yang benar benar membutuhkan, jadi barangnya kita atur pemberian melalui paket, demi menghindari kerumuman," bebernya.
Ditanya kapan pelaksanannya, kata Elvis mungkin minggu depan sudah mulai jalan.
"Sekarang kan sistim anggaran lagi di lock, jadi kita belum bisa ajukan permintaan biaya. Tapi Mudah-mudahan minggu depan sudah mulai jalan," ucapnya.
Ia memastikan, pasar murah ini akan berjalan secara terus-menerus, sampai menjelang Idul Fitri.
"Jadi tidak lagi berhenti. Maksudnya dari mulai jalan satu minggu tiga empat kali, kemudian pindah-pindah lokasi sampai 33 titik selesai, yang pastinya selesai menjelang Idul Fitri," tandasnya.
Dalam satu paket, kata dia ada berbagai macam sembako, terdiri dari beras 5kg, gula 2kg, minyak goreng 2 liter, terigu 2kg, telur satu rak, jadi harganya.
"Jadi lumayan, bahkan harganya juga terjangkau, atau 50 persen dari total harganya, sisanya subsidi. Untuk kepastian harga/paket, lagi di kaji, saya juga minta persetujuan dari pak Sekda," cetusnya.