NAMROLE - BERITA MALUKU. Tagop Sudarsono Soulisa Bupati Kabupaten Buru Selatan, Maluku, menganjurkan seraya berharap kepada seluruh elemen masyarakat Buru Selatan tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang sengaja dimainkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak paham dengan penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) ini.
Hal itu dia sampaikan kepada sejumlah wartawan saat bersama Ketua DPRD Muhajir Bahta disela kunjungan mereka memantau Pos Satgas Gugus Tugas di Pos Brimob kawasan pegunungan pintu masuk Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan, Sabtu (18/4).
"Saya anjurkan kepada masyarakat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang dimainkan oleh sekelompok orang perorangan, kelompok kepentingan yang tidak paham dengan situasi daerah, dan mereka tidak paham dengan Covid-19," ujar Tagop.
Bupati dua periode ini mengatakan, Indonesia dibandingkan dengan Amerika, Cina dan negara maju lainnya, masih jau dari teknologi kesehatan. Itupun kata Tagop, negara-negara tersebut menyerah.
"(COVID-19) itu menjadi musuh bersama, Covid-19 ini bukan musuh pemerintah saja, atau musuh DPRD atau musuh masyarakat Buru Selatan, tetapi menjadi musuh seluruh orang di bumi ini," ujarnya.
Dianjurkan juga kepada teman-teman aktivis mahasiswa dan kelompok kepentingan politik lainnya, agar bersama-sama memerangi wabah pandemik ini.
"Urusan politik itu nanti, yang terpenting saat ini kita menyelesaikan pandemik yang terjadi di kabupaten buru Selatan, dan Buru Selatan suda terpapar," pinta Soulisa.
Lanjut Tagop, karena dirinya mengikuti kemauan, dan kita membuka pintu satu hari saja, maka terjadilah peristiwa, kita mengalami PDP, dan akhirnya positif dan terpapar," jelas Tagop.
Sebut Tagop, pintu masuk hanya dibuka satu hari saja. Dan kini pemerintah daerah mengikuti protap nasional dan Kabupaten Buru Selatan dikarantina terbatas bagi manusia yang masuk.
Diketahui pula, kunjungan Bupati ini dikawal oleh pimpinan TNI-POLRI yang ada di Buru Selatan, serta didampingi anggota Satgas Gustu.
Pada kesempatan itu, Bupati meninjau Desa Simi yang kini menjadi Sona merah karena terdapat satu warga di desa tersebut terpapar virus Corona (Covid-19) yang saat ini sedang menjalani karantina di RS Halong Ambon.
Dalam kunjungan itu ia juga didampingi Kepala Kementrian Agama Kabupaten Buru Selatan Usman Bahta, memberikan konseling kepada masyarakat Desa Simi, Kecamatan Waesama.
Kepada para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda diaharap dari Bupati dua periode ini agar tidak memandang enteng terhadap wabah virus Corona ini.
Dan kepada masyarakat di mintakan saat menjalankan sholat sebaiknya di rumah saja, karena hal itu juga perintah Allah SWT, tujuannya hindari hal-hal yang dapat menyusahkan banyak orang.
Dalam kesempatan itu pula Bupati memberikan bantuan masker kepada masyarakat Desa Simi yang diterima oleh sala satu tokoh masyarakat berlangsung di balai desa setempat.
Bupati megatakan, kepada pasien positif virus corona saat ini sedang menjalani pemeriksaan di RS.Halong Ambon.
"Kita dari tim Gustu suda memeriksa semua orang yang kontak langsung dengan pasien 01 Bursel, yang berhubungan dengannya dikarantina sesuai prosedur, seluruh desa suda disemprot," jelas Tagop.
Akan tetapi Tagop sangat menyayangkan masyarakat yang menganggap remeh terhadap wabah ini, lantaran masih ada warga desa terlihat acuh.
"Desa Simi kini menjadi desa sona merah karena satu warganya positif terpapar virus covid-19 ini," ujar Tagop seraya tambahkan pemerintah daerah kedepan akan perketat lagi puntu masuk bagi manusia dan diperbolehkan masuk hanya sembako dan bahan logistik lainnya. (AZMI)
Hal itu dia sampaikan kepada sejumlah wartawan saat bersama Ketua DPRD Muhajir Bahta disela kunjungan mereka memantau Pos Satgas Gugus Tugas di Pos Brimob kawasan pegunungan pintu masuk Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan, Sabtu (18/4).
"Saya anjurkan kepada masyarakat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang dimainkan oleh sekelompok orang perorangan, kelompok kepentingan yang tidak paham dengan situasi daerah, dan mereka tidak paham dengan Covid-19," ujar Tagop.
Bupati dua periode ini mengatakan, Indonesia dibandingkan dengan Amerika, Cina dan negara maju lainnya, masih jau dari teknologi kesehatan. Itupun kata Tagop, negara-negara tersebut menyerah.
"(COVID-19) itu menjadi musuh bersama, Covid-19 ini bukan musuh pemerintah saja, atau musuh DPRD atau musuh masyarakat Buru Selatan, tetapi menjadi musuh seluruh orang di bumi ini," ujarnya.
Dianjurkan juga kepada teman-teman aktivis mahasiswa dan kelompok kepentingan politik lainnya, agar bersama-sama memerangi wabah pandemik ini.
"Urusan politik itu nanti, yang terpenting saat ini kita menyelesaikan pandemik yang terjadi di kabupaten buru Selatan, dan Buru Selatan suda terpapar," pinta Soulisa.
Lanjut Tagop, karena dirinya mengikuti kemauan, dan kita membuka pintu satu hari saja, maka terjadilah peristiwa, kita mengalami PDP, dan akhirnya positif dan terpapar," jelas Tagop.
Sebut Tagop, pintu masuk hanya dibuka satu hari saja. Dan kini pemerintah daerah mengikuti protap nasional dan Kabupaten Buru Selatan dikarantina terbatas bagi manusia yang masuk.
Diketahui pula, kunjungan Bupati ini dikawal oleh pimpinan TNI-POLRI yang ada di Buru Selatan, serta didampingi anggota Satgas Gustu.
Pada kesempatan itu, Bupati meninjau Desa Simi yang kini menjadi Sona merah karena terdapat satu warga di desa tersebut terpapar virus Corona (Covid-19) yang saat ini sedang menjalani karantina di RS Halong Ambon.
Dalam kunjungan itu ia juga didampingi Kepala Kementrian Agama Kabupaten Buru Selatan Usman Bahta, memberikan konseling kepada masyarakat Desa Simi, Kecamatan Waesama.
Kepada para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda diaharap dari Bupati dua periode ini agar tidak memandang enteng terhadap wabah virus Corona ini.
Dan kepada masyarakat di mintakan saat menjalankan sholat sebaiknya di rumah saja, karena hal itu juga perintah Allah SWT, tujuannya hindari hal-hal yang dapat menyusahkan banyak orang.
Dalam kesempatan itu pula Bupati memberikan bantuan masker kepada masyarakat Desa Simi yang diterima oleh sala satu tokoh masyarakat berlangsung di balai desa setempat.
Bupati megatakan, kepada pasien positif virus corona saat ini sedang menjalani pemeriksaan di RS.Halong Ambon.
"Kita dari tim Gustu suda memeriksa semua orang yang kontak langsung dengan pasien 01 Bursel, yang berhubungan dengannya dikarantina sesuai prosedur, seluruh desa suda disemprot," jelas Tagop.
Akan tetapi Tagop sangat menyayangkan masyarakat yang menganggap remeh terhadap wabah ini, lantaran masih ada warga desa terlihat acuh.
"Desa Simi kini menjadi desa sona merah karena satu warganya positif terpapar virus covid-19 ini," ujar Tagop seraya tambahkan pemerintah daerah kedepan akan perketat lagi puntu masuk bagi manusia dan diperbolehkan masuk hanya sembako dan bahan logistik lainnya. (AZMI)