AMBON - BERITA MALUKU. Sampai saat ini 29 Spesimen yang kirim dari Maluku masih diuji di Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Kesehatan Di Jakarta.
29 ini tergabung dalam 102 spesimen yang dikirim, 73 spesimen hasilnya negatif termasuk warga bekasi bersama 14 rekannya, 31 tenaga kesehatan di RSUD dr. M. Haulussy, 2 WNA asal Jepang, dan 1 pegawai Amaris Hotel.
"29 spesimen itu hasilnya belum ada, Insya Allah besok pagi, sekerang lagi diproses," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (02/04).
Dijelaskan, 29 spesimen termasuk 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Ambon, tersebar di RSUD dr. M. Haulussy 1 orang, RS. F. X. Suhardjo Angkatan Laut 1 orang, Rumah Sakit Tentara (RST) TK II prof Dr. JA Latumeten 1 orang, ditambah dengan 2 orang di Rumah Sakit Saparua.
Sedangkan untuk spesimen PDP di Maluku Tenggara 1 orang, Kota Tual 2 orang dan kepulauan Aru 2 orang tidak dikirim untuk uji di balitbangkes, tetapi menggunakan Rapid test.
Ditanya dari informasi yang beredar di masyarakat bahwa PDP di RST positif Covid-19, ia membantahnya.
"Kan hasilnya masih uji disana (Balitbangkes)," ucapnya.
Untuk eks Covid-19 warga bekasi bersama 14 rekannya, kata Pontoh sudah kembali ke daerahnya masing-masing.
"Tadi sore sudah diantar ke bandara, mereka sudah berangkat dengan pesawat Batik," cetusnya.
Begitu juga dengan 2 WNA China yang menjalani karantina di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, Minggu 29 Febuari, sudah diperbolehkan keluar.
"Jadi ia diperiksa karena inisitifnya sendiri, dan hasilnya baik," ucapnya.
Termasuk warga Surabaya yang sebelumnya ditahan di Bandara Pattimura tujuan Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, karena suhu tubuhnya 38 derajat celcius disertai batuk, pilek.
"Satu orang yang mau ke KKT, yang sebelumnya dicegat di bandara karena kondisinya batuk pilek dan fisiknya. Setelah diperiksa batuk pilek biasa, dan diberikan obat sudah sembuh," jelasnya.
Untuk itu, ungkap Pontoh, eks Covid-19 bersama 14 rekannya yang sudah kembali ke daerahnya masing-masing, serta 2 WNA China dan warga Jakarta sudah diperboleh keluar dari lokasi karantina dengan disertai Rekomendasi kesehatan kemenkes RI tentang Bebas Covid-19 tentang bebas Covid-19.
29 ini tergabung dalam 102 spesimen yang dikirim, 73 spesimen hasilnya negatif termasuk warga bekasi bersama 14 rekannya, 31 tenaga kesehatan di RSUD dr. M. Haulussy, 2 WNA asal Jepang, dan 1 pegawai Amaris Hotel.
"29 spesimen itu hasilnya belum ada, Insya Allah besok pagi, sekerang lagi diproses," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykal Pontoh kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (02/04).
Dijelaskan, 29 spesimen termasuk 3 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Ambon, tersebar di RSUD dr. M. Haulussy 1 orang, RS. F. X. Suhardjo Angkatan Laut 1 orang, Rumah Sakit Tentara (RST) TK II prof Dr. JA Latumeten 1 orang, ditambah dengan 2 orang di Rumah Sakit Saparua.
Sedangkan untuk spesimen PDP di Maluku Tenggara 1 orang, Kota Tual 2 orang dan kepulauan Aru 2 orang tidak dikirim untuk uji di balitbangkes, tetapi menggunakan Rapid test.
Ditanya dari informasi yang beredar di masyarakat bahwa PDP di RST positif Covid-19, ia membantahnya.
"Kan hasilnya masih uji disana (Balitbangkes)," ucapnya.
Untuk eks Covid-19 warga bekasi bersama 14 rekannya, kata Pontoh sudah kembali ke daerahnya masing-masing.
"Tadi sore sudah diantar ke bandara, mereka sudah berangkat dengan pesawat Batik," cetusnya.
Begitu juga dengan 2 WNA China yang menjalani karantina di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, Minggu 29 Febuari, sudah diperbolehkan keluar.
"Jadi ia diperiksa karena inisitifnya sendiri, dan hasilnya baik," ucapnya.
Termasuk warga Surabaya yang sebelumnya ditahan di Bandara Pattimura tujuan Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, karena suhu tubuhnya 38 derajat celcius disertai batuk, pilek.
"Satu orang yang mau ke KKT, yang sebelumnya dicegat di bandara karena kondisinya batuk pilek dan fisiknya. Setelah diperiksa batuk pilek biasa, dan diberikan obat sudah sembuh," jelasnya.
Untuk itu, ungkap Pontoh, eks Covid-19 bersama 14 rekannya yang sudah kembali ke daerahnya masing-masing, serta 2 WNA China dan warga Jakarta sudah diperboleh keluar dari lokasi karantina dengan disertai Rekomendasi kesehatan kemenkes RI tentang Bebas Covid-19 tentang bebas Covid-19.