Reputasi Dr. Yanto SH MH Sosok Hakim Yang Juga Akademisi Jadi Inpriratif

Dr. Yanto Saat Menyambut Kedatangan Presiden Joko Widodo Diruamh Duka Putra KMA Prof. Dr.Hatta Ali
Jakarta, Info Breaking News - Dr. Yanto, SH MH, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pengadilan (PN) Jakarta Pusat,telah menerima SK promosi jabatan sebagai hakim tinggi Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar Bali, sehingga dalam hitungan beberapa pekan mendatang sudah harus dilantik sebagai hakim tinggi di Bali, tempat dimana putra terbaik Gunung Kidul Yogyakarta ini pernah sebelumnya bertugas sebagai Ketua Pengadilan Negeri (PN) Denpasar Bali.

Sosok pria berkumis yang dan berkacamata ini menjadi inspirasi banyak kalangan profesi dikalangan prakisi hukum, karena reputasi cemerlang Yanto sebagai insan hakim yang banyak memiliki teman baik dikalangan Mahkamah Agung, karena disamping sebagai hakim karier Yanto juga dikenal oleh publik sebagai Dosen pengajar untuk kandidat Doktoral Hukum S3 di Universitas Jayabaya Jakarta dan beberapa Universitas lainnya.

Tidak sampai disitu, Yanto juga dikenal oleh masyarakat luas sebagai seorang Dalang Kulit yang selalu tampil gebyarrr dengan sederet artis ternama Pesinden dalam dan luar negeri, namun masyarakat juga mengenal Yanto sebagai hakim yang ganas menjatuhkan vonis 15 tahun penjara terhadap mantan ketua DPR terpidana Setya Novanto.

Saat Menyelami Isi Kepala terdakwa Setya Novanto
Kasus KTP ektronik yang fenomenal dan banyak menjerat sejumlah tokoh nasional itu sendiri cukup moncer dikenang masyarakat, dimana sebelumnya jaksa KPK menuntut Setnov 16 tahun penjara dan denda maksimal dengan belasan Millyar itu, sesungguhnya dikawal oleh sejumlah advokat pengacara hukum terbaik, tapi nyatanya tak membuat hakim Yanto bergeming, sehingga menghempaskan palu godamnya dan menjatuhkan vonis 15 tahun, atau sama artinya Yanto hanya memberikan pengurangan satu tahun saja dari tuntutan jaksa KPK yang dinilai sangat tinggi itu. 

Reputasi brilyant itu tidak hanya dalam menjalankan tugas utamanya sebagai hakim yang dihadapankan dengan puluhan perkara besar, tapi sebagai sebagai Ketua PN Jakarta Pusat yang merupakan etalase Indonesia, Yanto yang hanya dalam Dua tahun lebih sedikit itu berhasil dalam pencapaian signifikan yang patut dicontoh bagi hakim lainnya, dimana insan hakim yang juga didaulat sebagai Ketua Nasional Paguyuban Gunung Kidul Jateng itu berhasil membenahi perangkat system peradilan yang cukup berarti bagi peningkatan pelayanan bagi para pencari keadilan secara global, diantaranya ;

Pelayanan hukum Really On
Programe Integreted Crim Justice Online
Gugatan Online
Membangun 3 ruang sidang teleconfrence
Fasilitas tercanggih Videotron ukuran 3 X 4 Meter
Memperbaiki fasilitas ruang sidang yang semakin memudahkan proses hukum bagi para pihak yang berperkara.
Membangun Masjid Al Ihklas yang mewah dan artistik tanpa menggunakan sumbe dana Dipa.
Melakukan MoU dengan MabesPolri, Kejagung,Densus 88, PPATK yang semuanya terkonekting dengan pihak Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Dan mendapatkan Serifikat Iso 4.0 dan Akreditasi Berskala Internasional

Saat Jadi Dalang Mengundang Sobat Karibnya CEO Media Online Breaking News Grup Emil F Simatupang
Sederet prestasi dan reputasi yang patut dicontoh oleh para pejabat lembaga peradilan yang dilakukan Yanto hanya dalam kuurun waktu yang sangat singkat di PN Jakarta Pusat itulah yang menjadikan terkesannya Wakil Presiden Amin Mahruf langsung memberikan paling pertama terhadap kawasan PN Jakarta Pusat yang berada dikawasan jalan Bungur Besar Raya itu Penyemprotan Virus Corona yang kini sedang menggila di ibukota Jakarta.

Terakhir sebagai catatan pinggir yang juga dinilai cekatan sepak terjang Yanto, menangani cepat saat banjir melanda halaman gedung pengadilan yang 7 (tujuh) lantai itu, pria multi talent yang sangat familiar dengan kalangan wartawan itu, dengan raksi cepatnya koordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta, dan menghasilkan dalam waktu tercepat mendatangkan 4 unit Damkar yang menyedot banjir sehingga persidangan tetap berjalan sebagaimana yang dirasakan oleh para pencari keadilan.

Tercatat juga Yanto selalu meninggalkan meubel jati jepara dan ikan arwana gold super di aquarium besar sebagai interior untuk mendapatkan rasa nyaman ruang kerjanya yang banyak menangani perkara perkara besar di Ibukota Jakarta.

"Dari sederet pencapaian besar diatas, sepertinya Yang Mulia juga sangat terbuka peluangnya mendapatkan gelar profesor yang selalu diberikan oleh pemerintah terhadap akademisi nya" kata wartawan senior Emil Simatupang yang juga merupakan koordinator Wartawan di Mahkamah Agung, mencoba menggoda Yanto,Jumat (20/3/2020) diruang kerjanya.

"Kalau memang gelar kehormatan seperti itu memang dirasa pantas diberikan kepasa saya, pastinya tidak akan saya tolak, namun prinsip saya adalah bekerja, bekerja dan bekerja dengan sebaik baiknya, dan biarkan para atasan saya yang menilainya." pungkas Yanto datar seakan tak tergoda dengan pertanyaan sang sahabat. *** Armen Fosters.

Subscribe to receive free email updates: