AMBON - BERITA MALUKU. Pasangan suami istri yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang, saat ini tengah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Mereka diisolasi lantaran ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Hengky Pelata menyatakan, kendati belum bisa dipastikan apakah pasutri yang merupakan WNA asal Jepang ini positif terpapar virus Corona, namun Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) harus segera mengambil langkah-langkah, untuk mengecek keberadaan mereka selama di Ambon.
"Ya, informasinya mereka ke Ambon kan untuk kegiatan kerohanian. Nah, sejak hari Senin itu, mereka sudah melapor ke rumah sakit. Mereka mengeluhkan merasa demam, batuk dan sesak nafas. Namun, kita kan belum tahu, apakah mereka ini positif terinfeksi virus Corona ataukah tidak. Tugas tim bentukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku adalah, mencari tahu. Sejak tiba di Ambon, mereka nginap di mana, dan melakukan kegiatan kerohanian di mana saja," kata Pelata saat dihubungi dari Ambon, Kamis (19/3).
Menurut dia, langkah tepat sudah diambil oleh pihak RSUD Haulussy, dengan menetapkan pasutri ini sebagai PDP. Itu berarti, kata dia, pasutri ini akan diawasi selama 14 hari di ruang isolasi. Agar tidak menimbulkan kepanikan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat di Kota Ambon, kata Pelata, maka setiap perkembangan pasutri saat berada dalam proses isolasi ini, harus disampaikan kepada publik, agar bisa diketahui.
"Saya minta masyarakat di Maluku khususnya Kota Ambon untuk tidak panik, karena belum diketahui apakah mereka positif Corona ataukah memang mereka terkena penyakit lain. Yang terpenting, masyarakat harus waspada, dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, agar terhindar dari virus ini. Percayakan semuanya kepada pemerintah, dan tidak perlu takut," pinta Pelata.
Dua WN Jepang itu menambah daftar PDP yang dirawat di RSUD Haulussy. Sebelumnya, RSUD Haulussy telah mengisolasi satu PDP, terkait virus corona. Tercatat, saat ini sudah tiga PDP yang diduga terkait virus corona, dirawat di RSUD Haulussy.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Hengky Pelata menyatakan, kendati belum bisa dipastikan apakah pasutri yang merupakan WNA asal Jepang ini positif terpapar virus Corona, namun Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) harus segera mengambil langkah-langkah, untuk mengecek keberadaan mereka selama di Ambon.
"Ya, informasinya mereka ke Ambon kan untuk kegiatan kerohanian. Nah, sejak hari Senin itu, mereka sudah melapor ke rumah sakit. Mereka mengeluhkan merasa demam, batuk dan sesak nafas. Namun, kita kan belum tahu, apakah mereka ini positif terinfeksi virus Corona ataukah tidak. Tugas tim bentukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku adalah, mencari tahu. Sejak tiba di Ambon, mereka nginap di mana, dan melakukan kegiatan kerohanian di mana saja," kata Pelata saat dihubungi dari Ambon, Kamis (19/3).
Menurut dia, langkah tepat sudah diambil oleh pihak RSUD Haulussy, dengan menetapkan pasutri ini sebagai PDP. Itu berarti, kata dia, pasutri ini akan diawasi selama 14 hari di ruang isolasi. Agar tidak menimbulkan kepanikan dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat di Kota Ambon, kata Pelata, maka setiap perkembangan pasutri saat berada dalam proses isolasi ini, harus disampaikan kepada publik, agar bisa diketahui.
"Saya minta masyarakat di Maluku khususnya Kota Ambon untuk tidak panik, karena belum diketahui apakah mereka positif Corona ataukah memang mereka terkena penyakit lain. Yang terpenting, masyarakat harus waspada, dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, agar terhindar dari virus ini. Percayakan semuanya kepada pemerintah, dan tidak perlu takut," pinta Pelata.
Dua WN Jepang itu menambah daftar PDP yang dirawat di RSUD Haulussy. Sebelumnya, RSUD Haulussy telah mengisolasi satu PDP, terkait virus corona. Tercatat, saat ini sudah tiga PDP yang diduga terkait virus corona, dirawat di RSUD Haulussy.