AMBON - BERITA MALUKU. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup pemerintah Provinsi Maluku dilarang keluar daerah untuk saat ini.
Hal ini diintruksikan langsung oleh Rakor penanganan dan pencegahan COVI 19 Tingkat Provinsi Maluku, yang berlangsung di lantai tujuh kantor Gubernur, Senin (16/03).
Dikatakan, instruksi ini sebagai upaya pencegahan penyebaran visrus corona yang saat ini sudah 177 orang positif di di Indonesia dengan penyebaran di delapan provinsi.
"Tadi malam saya bicara kepada seluruh OPD tidak ada lagi undangan ke jakarta pergi tanpa izin, jadi jangan main-main dengan masalah Menteri sajakena, Presiden Brazil juga kena," ucapnya.
Ia mengakui, beberapa hari ada berbagai undangan maupun kegiata yang mengharuskan untuk mengikuti kegiatan di Jakarta, namun dibatalkan.
"Jadi kita punya rapat Rakerda PTT kita batali, tanggal 18 dan 19 saya di undang ke Presiden batal. Untuk itu, saya minta kepada seluruh OPD tidak ada yang berpergian. Saya bicara ini kelihatan main-main, tetapi sekali-kali saya cek, saya rapat tidak ada OPD yang bersangkutan pasti saya ganti, kecuali yang sakit tapi musti ada keterangan dokter," tegasnya.
Ditanya apakah sudah ada kebijakan untuk meliburkan sekolah, menurutnya untuk menangani Covid 19 ini telah diambil langkah-langkah sejak 27 Febuari. Namun untuk sampai pada tahap meliburkan sekolah belum, yang ada bukan mencernikan suasana di masyarakat, tetapi menambah kehebohan ditengah masyarakat.
"Kalau di jakarta sudah menetapkan virus corona merupakan bencana nasional, karena sudah di deteksi, kalau disini kan belum ada. Yang penting acara besar sudah ditiadakan, yang penting kita harus terus antisipasi san waspada, salah satu dengan menjaga pola hidup bersih," tuturnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian, seperti mall, dan lain sebagainya.
"kalau ada kegiatan yang tidak penting harus dihandiri. Kareba virus ini tidak mengenal kamu pejabat atau siapapun. Apalagi saya, tetapi kan pemerintahan harus jalan, begitu juga dengan aktifitas pendidikan," cetusnya.
Terkait pemberitaan HOAX bahwa sudah ada masyarakat yang terpapar Corona, dirinya sudah meminta kepada Kapolda untuk ditindaklanjuti dan mengambil langkah tegas.
"Ada yang bicara HOAX kita tangani secara serius dan penjarakan. Kita tidak main-main dengan HOAX, tentu akan ditindak tegas," pungkasnya.
Hal ini diintruksikan langsung oleh Rakor penanganan dan pencegahan COVI 19 Tingkat Provinsi Maluku, yang berlangsung di lantai tujuh kantor Gubernur, Senin (16/03).
Dikatakan, instruksi ini sebagai upaya pencegahan penyebaran visrus corona yang saat ini sudah 177 orang positif di di Indonesia dengan penyebaran di delapan provinsi.
"Tadi malam saya bicara kepada seluruh OPD tidak ada lagi undangan ke jakarta pergi tanpa izin, jadi jangan main-main dengan masalah Menteri sajakena, Presiden Brazil juga kena," ucapnya.
Ia mengakui, beberapa hari ada berbagai undangan maupun kegiata yang mengharuskan untuk mengikuti kegiatan di Jakarta, namun dibatalkan.
"Jadi kita punya rapat Rakerda PTT kita batali, tanggal 18 dan 19 saya di undang ke Presiden batal. Untuk itu, saya minta kepada seluruh OPD tidak ada yang berpergian. Saya bicara ini kelihatan main-main, tetapi sekali-kali saya cek, saya rapat tidak ada OPD yang bersangkutan pasti saya ganti, kecuali yang sakit tapi musti ada keterangan dokter," tegasnya.
Ditanya apakah sudah ada kebijakan untuk meliburkan sekolah, menurutnya untuk menangani Covid 19 ini telah diambil langkah-langkah sejak 27 Febuari. Namun untuk sampai pada tahap meliburkan sekolah belum, yang ada bukan mencernikan suasana di masyarakat, tetapi menambah kehebohan ditengah masyarakat.
"Kalau di jakarta sudah menetapkan virus corona merupakan bencana nasional, karena sudah di deteksi, kalau disini kan belum ada. Yang penting acara besar sudah ditiadakan, yang penting kita harus terus antisipasi san waspada, salah satu dengan menjaga pola hidup bersih," tuturnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari tempat keramaian, seperti mall, dan lain sebagainya.
"kalau ada kegiatan yang tidak penting harus dihandiri. Kareba virus ini tidak mengenal kamu pejabat atau siapapun. Apalagi saya, tetapi kan pemerintahan harus jalan, begitu juga dengan aktifitas pendidikan," cetusnya.
Terkait pemberitaan HOAX bahwa sudah ada masyarakat yang terpapar Corona, dirinya sudah meminta kepada Kapolda untuk ditindaklanjuti dan mengambil langkah tegas.
"Ada yang bicara HOAX kita tangani secara serius dan penjarakan. Kita tidak main-main dengan HOAX, tentu akan ditindak tegas," pungkasnya.