Jakarta, Info Breaking News – 21 orang dinyatakan tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2019).
"Laporan terakhir 21, 19 korban sudah teridentifikasi dan dua lagi dalam proses pendataan," ungkap Menteri Sosial Juliari P Batubara yang ditemui di sela-sela peninjauan lokasi banjir di Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).
Juliari mengatakan pihaknya akan memberikan santunan ahli waris masing-masing sebesar Rp 15 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia. Ia juga berharap kedepannya jumlah korban meninggal dunia tidak akan bertambah dan banjir segera surut.
"Kita harapkan jumlah korban tidak bertambah, mudah-mudahan banjir surut sehingga tidak ada korban jiwa lagi," katanya.
Mensos juga turut meninjau sejumlah titik lokasi banjir di Jakarta Timur sekaligus menyerahkan bantuan untuk korban banjir.
Korban meninggal dunia berdasarkan data dari Kementerian Sosial, yaitu M Ali (82), Siti Hawa (72) dan Willi Surahman (54) warga Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur. Ketiganya tewas akibat hipotermia.
Selanjutnya Rumsinah (68), NN (8) dan Amelia (27) warga Kelurahan Pangkalan Jati Baru Kecamatan Cinere, Depok, meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.
Sejumlah korban lain, yakni Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran Jakarta Pusat meninggal akibat tersengat listrik sedangkan Kusmiyati (30) warga Tanah Sereal Kota Bogor meninggal karena tertimpa tanah longsor.
Selain itu, Marsdianto (20) warga Perumahan Puri Citayam Permai 2 Dewa Rawa Panjang Bojonggede Bogor, Asri (45), M Hudri (24), Carli (5), Rumsah (60), Amri (60), Cicih (10) dan Saroh (25) seluruhnya warga RT 02/03 Kampung Sinar Harapan Desa Harkat Jaya Kecamatan Sukajaya meninggal akibat terseret arus banjir.
Kemudian, Idrus (50), Nurjen (47) warga RT 02/10 Kampung Cibeureum Dewa, Curugbitung, Kecamatan Nanggung dan Hilman (15) warga RT07/08 Kampung Parung Sapi Desa Kalong Sawah Kecamatan Jasinga juga meninggal akibat terseret arus banjir. ***Candra Wibawanti