KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro terus berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UKM di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya dengan membantu dan memfasilitasi pemasaran UKM secara online.
Fasilitasi pemasaran UKM berbasis online sudah dimulai sejak awal tahun 2019 dengan mendatangkan sejumlah narasumber. Harapannya mampu memotivasi para pelaku UKM untuk bisa memasarkan produk-produknya secara online.
"Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, UMKM harus mampu menjawab tantangan digitalisasi jaman yaitu Internet Off Thing (IOT) dan Artificial Intelegency (AI) yang mewarnai kehidupan industri dan merembet pada perilaku keseharian masyarakat," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto.
Menurut Anung, era revolusi industri 4.0 notabene adalah era ekonomi kreatifitas yang membangun sebuah ekonomi kompetitif. Siapa yang lincah dialah yang akan menjadi pemenang. Dimana manusia mengendalikan teknologi dan memanfaatkannya menjadi suatu potensi ekonomi yang sangat bernilai.
"Cukup smartphone dalam genggaman tangan, semua tindakan ekonomi dapat dilakukan menjadi sebuah peluang usaha ekonomi kreatif dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi," jelasnya.
Anung menerangkan, disadari benar bahwa saat ini UMKM harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian dan mewujudkan UMKM naik kelas berbasis go digital.
"Untuk merealisasikan hal tersebut, kehadiran dunia online dengan berbagai media sosial dan marketplace harus dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM untuk membangun pasar, meningkatkan promosi dan pemasaran yang diyakini dapat meningkatkan branding dan omset usaha," terangnya.
Namun kenyataannya jelas Anung, masih banyak para pebisnis yang belum terjun ke dalam dunia online ini. Bahkan mereka masih bingung dan belum tahu harus memulai darimana. Justru inilah kondisi yang sering terjadi pada UMKM. Seperti asal broadcast tapi tidak mendapatkan cash, buat iklan panjang tapi tidak ada yang baca, sudah coba membuat promo menarik tapi tidak ada yang melirik, sudah membuat iklan pusing-pusing tapi tidak closing, menyebarkan promosi jualan malah dilaporkan SPAM, produk bagus tapi bingung jualannya serta sulit dalam menyusun iklan yang berhasil.
"Teknik, strategi dan cara pengelolaan sebuah bisnis berpengaruh besar dengan omset yang dicapai. Apalagi sekarang era digital sudah berkembang sangat pesat, untuk memasarkan sebuah produk atau jasa pun tidak harus menggunakan tempat luas dan modal yang begitu besar. Cukup dilakukan di rumah dengan bermodalkan smartphone," tegasnya.
Anung menambahkan, walaupun digital sudah berkembang begitu pesat namun kenyataannya masih banyak para pebisnis yang belum terjun ke dalam dunia online ini. Bahkan mereka masih bingung dan belum tau harus memulai darimana.
"Oleh karenanya, kami terus memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM dengan harapan bisa membuka wawasan dan berbagai pengalaman para praktisi bisnis sukses dalam dunia marketing serta membantu penjual hingga pebisnis dalam meningkatkan skill penjualan, sehingga mampu mencapai target yang ingin dicapai," pungkasnya. (Ilham)