Kesiapan NATARU, KNKT Tinjau Pelabuhan Bakauheni dan JTTS



BAKAUHENI, KALIANDANEWS -  Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT) menghimbau pengemudi mengecek kondisi kendaraan saat mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020. Hal itu diungkapkan Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono saat melakukan peninjauan di Pelabuhan ASDP Persero Bakauheni dan Tol JTTS, Rabu (18/12/2019).

Menurut Soerjanto mengatakan, kondisi kendaraan yang layak jalan harus diperiksa sebelum digunakan. Menururnyan Sesuai investigasi KNKT faktor dominan kecelakaan lalu lintas di jalan tol imbas dari kondisi kendaraan yang kurang prima.

"Salah satu kondisi kendaraan yang jadi perhatian diantaranya tekanan ban yang kurang. Hasil Investigasi tim KNKT, 80 persen kecelakaan akibat tekanan ban yang kurang. Terlebih bagi kendaraan yang melintas di jalan bebas hambatan atau jalan tol kecepatan rata rata minimal 60 km/jam," Terangnya.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah melalui pengelola jalan tol telah concern memfasilitasi infrastruktur yang baik. Fasilitas memadai tersebut harus diimbangi dengan kondisi kendaraan roda empat yang melintas di jalan tol. Upaya sosialisasi disebutnya telah dilakukan sekaligus penyediaan sejumlah sarana untuk menambah tekanan ban.

"Tekanan ban yang disarankan oleh pabrikan tertera namun saat melintas di jalan tol harus bisa disesuaikan jangan terlalu kempes apalagi saat membawa beban harus ditambah tekanan 10 hingga 20 persen agar tidak pecah. Selain itu Sejumlah kesiapan itu diantaranya minyak rem, air radiator bisa dilakukan sebelum masuk ke jalan tol," ungkap Soerjanto Tjahjono saat dikonfirmasi di pelabuhan Bakauheni.

Lebih jauh ia mengatakan, Terkait keselamatan di kapal, KNKT telah berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dab Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak-Bakauheni. Selain itu koordinasi dengan ASDP dilakukan berkaitan dengan alat-alat keselamatan di atas kapal yang harus dipersiapkan dengan baik apakah sejumlah kapal yang dioperasikan harus laik jalan selama Nataru.

"Kapal tidak layak laut harus dikeluarkan dari lintasan dan petugas Basarnas harus siaga di pelabuhan saat ada insiden," papar Soerjanto Tjahjono.

KNKT juga meminta Basarnas menyiapkan kapal penyelamat dan helikopter. Kapal penyelamat dan helikopter untuk dipergunakan sebagai evakuasi saat terjadi kecelakaan di laut dan di jalan tol. Selain koordinasi dengan Basarnas koordinasi dengan kepolisian juga selalu dilakukan saat angkutan Nataru. (Am)

Subscribe to receive free email updates: