AMBON - BERITA MALUKU. Sebanyak 990 lulusan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon di Wisuda, yang berlangsung di halaman gedung auditotorium, Kamis (12/12/2019).
990 Jumlah lulusan terdiri dari lulusan sarjana S1 sebanyak 906 orang, S2 magister 82 orang, dan sarjana S3 sebanyak 2 orang. Sedangkan lulusan dengan predikat terpuji (Cum Laude) sebanyam 42 wisudawan.
Lulusan Fakultas Hukum 35 orang, FISIP 55 orang, Fakultas Pertanian 37 Orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 115 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 520 orang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 67 orang, Fakultas Teknik 19 orang, Fakuktas MIPA 42 orang, Fakultas Kedokteran 16 orang.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno berharap, lembaga pendidikan mampu menjaga mutu dan kualitas lulusannya serta mutu pendidikan di kampus.
Dikatakan, berbagai jenis pendidikan tinggi di Maluku baik negeri maupun swasta termasuk di dalamnya universitas Pattimura Ambon, merupakan pusat pengembangan sumberdaya manusia di daerah ini yang memiliki tanggungjawab besar untuk mempersiapkan calon-calon intelektual bangsa di masa depan.
Menurutnya, untuk dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang berkualitas harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang handal sebagai faktor utama yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Ketidakmampuan atau kegagalan dalam mengelola sumber daya manusia, kata Wagub pada akhirnya akan membebani pemeritah dengan masalah sosial, ekonomi, serta masalah lingkungan yang serius.
Sebaliknya, lanjut mantan Bupat MBD dua periode ini, pengelolaan sumber daya manusia yang maksimal, justru dapat mengatasi keterbatasan sumber daya alam yang tersedia. Dengan demikian upaya pembangunan sumber daya manusia sangatlah esensial, karena tidak terbatas pada pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga memiliki budi pekerti luhur.
Ditambahkannya, nemiliki sumber daya manusia yang mampuni, berarti telah membangun daya saing bangsa dan ini merupakan hal yang sangat penting. Semuanya dapat diwujudkan melalui pendidikan, terutama lewat pendidikan tinggi.
"Dengan melihat tantangan kedepan dan keunggulan komparatif yang kita miliki, sudah saatnya pengembangan pendidikan teknik mendapat perhatian serius. Tanpa mengecilkan peran-peran ilmu sosial, pendidikan teknik dan sains kedepan perlu menjadi ujung tombak kita untuk menjawab kompetensi global terutama dalam menghadapi krisis iklim, pangan, energy dan lingkungan," tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan apa yang menjadi peran kita masing-masing, pemerintah daerah sebagai regulator mengeluarkan regulasi kebijakan yang pada intinya bertujuan untuk mencapai misi pemerintah daerah melalui program/kegiatan.
"Marilah kita bulatkan tekad, teguhkan niat untuk bersama-sama, bahu membahu memmperkokoh proses pendidikan bagi anak-anak kita untuk mewujudkan masyarakat Maluku yang berkualitas," pungkasnya.
990 Jumlah lulusan terdiri dari lulusan sarjana S1 sebanyak 906 orang, S2 magister 82 orang, dan sarjana S3 sebanyak 2 orang. Sedangkan lulusan dengan predikat terpuji (Cum Laude) sebanyam 42 wisudawan.
Lulusan Fakultas Hukum 35 orang, FISIP 55 orang, Fakultas Pertanian 37 Orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 115 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 520 orang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 67 orang, Fakultas Teknik 19 orang, Fakuktas MIPA 42 orang, Fakultas Kedokteran 16 orang.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno berharap, lembaga pendidikan mampu menjaga mutu dan kualitas lulusannya serta mutu pendidikan di kampus.
Dikatakan, berbagai jenis pendidikan tinggi di Maluku baik negeri maupun swasta termasuk di dalamnya universitas Pattimura Ambon, merupakan pusat pengembangan sumberdaya manusia di daerah ini yang memiliki tanggungjawab besar untuk mempersiapkan calon-calon intelektual bangsa di masa depan.
Menurutnya, untuk dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang berkualitas harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang handal sebagai faktor utama yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Ketidakmampuan atau kegagalan dalam mengelola sumber daya manusia, kata Wagub pada akhirnya akan membebani pemeritah dengan masalah sosial, ekonomi, serta masalah lingkungan yang serius.
Sebaliknya, lanjut mantan Bupat MBD dua periode ini, pengelolaan sumber daya manusia yang maksimal, justru dapat mengatasi keterbatasan sumber daya alam yang tersedia. Dengan demikian upaya pembangunan sumber daya manusia sangatlah esensial, karena tidak terbatas pada pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga memiliki budi pekerti luhur.
Ditambahkannya, nemiliki sumber daya manusia yang mampuni, berarti telah membangun daya saing bangsa dan ini merupakan hal yang sangat penting. Semuanya dapat diwujudkan melalui pendidikan, terutama lewat pendidikan tinggi.
"Dengan melihat tantangan kedepan dan keunggulan komparatif yang kita miliki, sudah saatnya pengembangan pendidikan teknik mendapat perhatian serius. Tanpa mengecilkan peran-peran ilmu sosial, pendidikan teknik dan sains kedepan perlu menjadi ujung tombak kita untuk menjawab kompetensi global terutama dalam menghadapi krisis iklim, pangan, energy dan lingkungan," tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan apa yang menjadi peran kita masing-masing, pemerintah daerah sebagai regulator mengeluarkan regulasi kebijakan yang pada intinya bertujuan untuk mencapai misi pemerintah daerah melalui program/kegiatan.
"Marilah kita bulatkan tekad, teguhkan niat untuk bersama-sama, bahu membahu memmperkokoh proses pendidikan bagi anak-anak kita untuk mewujudkan masyarakat Maluku yang berkualitas," pungkasnya.