AMBON - BERITA MALUKU. 250 lulusan Universitas Darusalam (Unidar) Ambon Diwisudakan. Turut hadir, Gubernur Maluku, Murad Ismail, Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono.
Dari 250 lulusan, 14 diantarana lulusan terbaik, terdiri atas 2 mahasiswa Fakultas Ekonomi, 2 mahasiswa Fakultas Teknik, 2 mahasiswa Fakultas Pertanian, 4 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, 1 mahasiswa Fakultas Hukum, dan 1 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan.
Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam samubutannya mengatakan, pendidikan merupakan jembatan emas menuju masa depan yang gemilang.
"Tanpa pendidikan yang bermutu dan unggul, kita akan sulit bersaing di pentas global yang makin maju dan kompetitif saat ini," katanya.
Dengan kesadaran itu, kata dia, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terus mendorong upaya-upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Untuk itu, lanjut Gubernur, lembaga pendidikan seperti Unidar Ambon harus siap dan sigap. Harus bisa menyiapkan para sarjana-sarjana yang unggul sehingga dapat terserap di berbagai pasar kerja.
"Jika pendidikan kita makin berkualitas, maka akan tersedia SDM yang unggul, yang dapat menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi sumber daya alam yang tersedia di daerah ini, demi kemaslahatan dan masa depan kita semua," ujarnya.
Dikatakannya, sebagai perguruan tinggi Islam, Unidar Ambon memiliki tantangan yang kompleks sehingga dituntut menjadi lembaga yang unggul pada pembelajaran, pengkajian, dan penelitian ilmu-ilmu keislaman.
"Namun disisi lain juga dituntut untuk mengembangkan diri dan menjawab kebutuhan pasar ketenagakerjaan dan berkontribusi pada pembangunan baik pada daerah Maluku maupun nasional," tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unidar Ambon yang juga bertindak sebagai Ketua Senat, Dr. Ir. Alwi Smith, M.Si, mengatakan, Unidar dalam perkembangannya pernah menjadi universitas swasta terbesar di Maluku. Hanya saja, universitas yang didirikan oleh Gubernur Maluku Hasan Slamet tahun 1986 tersebut, tengah mengalami badai yang besar sejak tahun 2013.
"Saya pastikan, semua wisudawan hari ini legal dan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku," kata Alwi.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Unidar Ambon sementara berjuang untuk peralihan status dari perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri. Untuk itu, dirinya meminta dukungan Gubernur Maluku untuk turut mendukung rencana peralihan tersebut.
"Kita sudah melakukan pendekatan ke pemerintah provinsi, kementerian pendidikan dan kepresidenan, insyaa Allah sudah mendapat sinyal positif dari berbagai pihak berwenang. Acara wisuda hari ini, insyaa Allah menjadi wisuda terakhir bagi Unidar Ambon, sebagai perguruan tinggi swasta. Selaku Rektor, saya memohon dukungan dari semua pihak, terutama Bapak Gubernur Maluku dalam rangka melancarkan proses peralihan ini," harapnya.
Dari 250 lulusan, 14 diantarana lulusan terbaik, terdiri atas 2 mahasiswa Fakultas Ekonomi, 2 mahasiswa Fakultas Teknik, 2 mahasiswa Fakultas Pertanian, 4 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, 1 mahasiswa Fakultas Hukum, dan 1 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan.
Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam samubutannya mengatakan, pendidikan merupakan jembatan emas menuju masa depan yang gemilang.
"Tanpa pendidikan yang bermutu dan unggul, kita akan sulit bersaing di pentas global yang makin maju dan kompetitif saat ini," katanya.
Dengan kesadaran itu, kata dia, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah terus mendorong upaya-upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Untuk itu, lanjut Gubernur, lembaga pendidikan seperti Unidar Ambon harus siap dan sigap. Harus bisa menyiapkan para sarjana-sarjana yang unggul sehingga dapat terserap di berbagai pasar kerja.
"Jika pendidikan kita makin berkualitas, maka akan tersedia SDM yang unggul, yang dapat menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi sumber daya alam yang tersedia di daerah ini, demi kemaslahatan dan masa depan kita semua," ujarnya.
Dikatakannya, sebagai perguruan tinggi Islam, Unidar Ambon memiliki tantangan yang kompleks sehingga dituntut menjadi lembaga yang unggul pada pembelajaran, pengkajian, dan penelitian ilmu-ilmu keislaman.
"Namun disisi lain juga dituntut untuk mengembangkan diri dan menjawab kebutuhan pasar ketenagakerjaan dan berkontribusi pada pembangunan baik pada daerah Maluku maupun nasional," tandasnya.
Sementara itu, Rektor Unidar Ambon yang juga bertindak sebagai Ketua Senat, Dr. Ir. Alwi Smith, M.Si, mengatakan, Unidar dalam perkembangannya pernah menjadi universitas swasta terbesar di Maluku. Hanya saja, universitas yang didirikan oleh Gubernur Maluku Hasan Slamet tahun 1986 tersebut, tengah mengalami badai yang besar sejak tahun 2013.
"Saya pastikan, semua wisudawan hari ini legal dan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku," kata Alwi.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Unidar Ambon sementara berjuang untuk peralihan status dari perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri. Untuk itu, dirinya meminta dukungan Gubernur Maluku untuk turut mendukung rencana peralihan tersebut.
"Kita sudah melakukan pendekatan ke pemerintah provinsi, kementerian pendidikan dan kepresidenan, insyaa Allah sudah mendapat sinyal positif dari berbagai pihak berwenang. Acara wisuda hari ini, insyaa Allah menjadi wisuda terakhir bagi Unidar Ambon, sebagai perguruan tinggi swasta. Selaku Rektor, saya memohon dukungan dari semua pihak, terutama Bapak Gubernur Maluku dalam rangka melancarkan proses peralihan ini," harapnya.