NAMROLE - BERITA MALUKU. Sekda Buru Selatan (Bursel), Iskandar Walla mengatakan, kehadiran TP PKK sangat memberikan pengaruh yang positif dalam berbagai sektor pembangunan, terutama dalam meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang penghayatan dan pengamalan Pancasila.
Walla mengatakan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Penerapan 4 Nilai Konsesius Dasar bagi seluruh Tim Penggerak PKK kabupaten Buru Selatan yang dilaksanakan oleh Kesbangpol, berlangsung di aula kantor Bupati, Selasa (26/11/2019).
Kegiatan dibuka Sekda Bursel Iskandar Walla ini, menghadirkan pemateri dari Kesbangpol provinsi Maluku yang di wakili Ilham La To dan Anilisis Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Maluku, Rita Usmany.
Sekda Bursel Iskandar Walla saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa, mengapresiasi dan berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Sebab menurutnya, setiap bangsa harus memiliki suatu konsepsi dan konsesius bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang bersangkutan.
Bahkan, lanjutnya, dalam pidato di PBB tanggal 30 September tahun 1960 yang memperkenalkan Pancasila kepada dunia, dan pada saat itu pula Presiden Soekarno mengingatkan pentingnya konsepsi dan cita-cita bagi suatu bangsa. Dan sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua negara memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita karena jika sebuah negara takemilikinya maka cita - cita itu menjadi usang dan bangsa tersebut dalam bahaya.
Olehnya, para pendiri bangsa merasa peelu melahirkan sejumlah konsepsi kebangsaan dan kenegaraan yang berkaaitan dengan dasar negara, konstitusi negara, bentuk negara, dan wawasan kebangsaan sesuai karakter Indonesia.
Kata Sekda, NKRI terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama, budaya dan adat istiadat yang terbentuk melalui proses perjalanan sejarah yang panjang yang dibaangsun melalui perjuangan fisik dan non fisik.
"Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia haruslah dipahami sebagai potensi kekuatan untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan semangat bangsa yang tinggi," jelas Sekda.
Dikatakan junculbya berbagai bentuk egoisme, bak yabg bersifat kedaerahan, kesukuan bahkan fanatisme keagamaan seringkali mengabaikan prinsip-prinsip keharmonisan dan kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam menyikapi realitas sosial tersebut Sekda menyampaikan bahwa perlu dilakukan pemantapan nikai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar meliputi Pancasila sebagai ideologi negara 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara yang dan bhineka tunggal Ika yang menunjukan ciri khas kemajemukan bangsa Indonesia.
Lanjut Sekda, hal ini agar terbina kerukunan yang dapat menumbuhkan rasa dan semangat kebangsaan atau nasionalisme serta cinta tanah air dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan negara.
"Sosialisasi aktualisasi nilai-nilai empat konsensus dasar yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi Maluku saat ini melibatkan TP PKK Kabupaten Buru Selatan adalah merupakan gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawa dengan wanita sebagai penggeraknya untuk membagun keluarga," jelasnya.
Masih dikatakan Sekda, sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, dan membina keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
Diakatakan Sekda, kehadiran TP PKK sangat memberikan pengaruh yang positif dalam berbagai sektor pembangunan, terutama dalam meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang penghayatan dan pengamalan Pancasila. (AZMI)
Walla mengatakan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Penerapan 4 Nilai Konsesius Dasar bagi seluruh Tim Penggerak PKK kabupaten Buru Selatan yang dilaksanakan oleh Kesbangpol, berlangsung di aula kantor Bupati, Selasa (26/11/2019).
Kegiatan dibuka Sekda Bursel Iskandar Walla ini, menghadirkan pemateri dari Kesbangpol provinsi Maluku yang di wakili Ilham La To dan Anilisis Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Maluku, Rita Usmany.
Sekda Bursel Iskandar Walla saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa, mengapresiasi dan berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Sebab menurutnya, setiap bangsa harus memiliki suatu konsepsi dan konsesius bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang bersangkutan.
Bahkan, lanjutnya, dalam pidato di PBB tanggal 30 September tahun 1960 yang memperkenalkan Pancasila kepada dunia, dan pada saat itu pula Presiden Soekarno mengingatkan pentingnya konsepsi dan cita-cita bagi suatu bangsa. Dan sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua negara memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita karena jika sebuah negara takemilikinya maka cita - cita itu menjadi usang dan bangsa tersebut dalam bahaya.
Olehnya, para pendiri bangsa merasa peelu melahirkan sejumlah konsepsi kebangsaan dan kenegaraan yang berkaaitan dengan dasar negara, konstitusi negara, bentuk negara, dan wawasan kebangsaan sesuai karakter Indonesia.
Kata Sekda, NKRI terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama, budaya dan adat istiadat yang terbentuk melalui proses perjalanan sejarah yang panjang yang dibaangsun melalui perjuangan fisik dan non fisik.
"Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia haruslah dipahami sebagai potensi kekuatan untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan semangat bangsa yang tinggi," jelas Sekda.
Dikatakan junculbya berbagai bentuk egoisme, bak yabg bersifat kedaerahan, kesukuan bahkan fanatisme keagamaan seringkali mengabaikan prinsip-prinsip keharmonisan dan kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam menyikapi realitas sosial tersebut Sekda menyampaikan bahwa perlu dilakukan pemantapan nikai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar meliputi Pancasila sebagai ideologi negara 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara yang dan bhineka tunggal Ika yang menunjukan ciri khas kemajemukan bangsa Indonesia.
Lanjut Sekda, hal ini agar terbina kerukunan yang dapat menumbuhkan rasa dan semangat kebangsaan atau nasionalisme serta cinta tanah air dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan negara.
"Sosialisasi aktualisasi nilai-nilai empat konsensus dasar yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi Maluku saat ini melibatkan TP PKK Kabupaten Buru Selatan adalah merupakan gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawa dengan wanita sebagai penggeraknya untuk membagun keluarga," jelasnya.
Masih dikatakan Sekda, sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan, dan membina keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
Diakatakan Sekda, kehadiran TP PKK sangat memberikan pengaruh yang positif dalam berbagai sektor pembangunan, terutama dalam meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang penghayatan dan pengamalan Pancasila. (AZMI)