Lombok Tengah, SN - Ketersediaan kantong darah di Unit Transfusi Darah (UTD) mulai berkurang, hal itu diakibatkan pendonor mulai turun. Untuk itu untuk menjaga ketersediaan stok darah pihak UTD jemput bola ke desa desa. "Kita turun ke desa desa yang meminta untuk dilakukan donor darah, itu kita lakukan agar stok darah kita selalu tersedia" ungkap Muzhir UPTD Lombok Tengah saat menjadi narsum di dpraya hotel.
Dia mengatakan selama ini pihaknya sudah membangun kerjasama dengan pihak desa. Namun hanya beberapa desa yang rutin seperti Segala Anyar, Pagutan dan Pengenjek termasuk Bilebante. "Masyarakat Desa Bilebante memang sangat aktif, setiap kali donor darah 70 kantong kita dapat darah, tak ada yang menyamainya, sementara desa lain masih kurang, " ungkapnya.
Dia mengatakan pemerintah desa dan masyarakat Bilebante cukup kompak sehingga ketika diminta datang pihak UTD langsung bergerak. "Kalau hanya kita dapat dibawah 5 kantong, kita tak datangi, tapi masyarakat yang datang ke UTD" ujarnya.
Pihaknya juga berharap masyarakat datang ke Rumah Sakit untuk donor hanya saja yang jadi kendala adalah transportasi pendonor. "Itulah makanya kita harapkan ada kerjasama dengan Desa agar transportasi itu didanai dari desa, sementara dari kita tak ada dana" jelasnya.
Sebenarnya dia berharap satu desa setuap tahun yang menjadi mitra UTD dari dari 139 desa dan kelurahan yang ada di Lombok Tengah. Kalau sudah demikian maka tak perlu menargetkan 4 bulan atau 6 bulan baru melakukan donor darah. "Kita himbau kepada masyarakat untuk mau mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan nyawa orang lain. "Ini kegiatan mulia sambil bersedekah untuk kemaslahatan orang banyak" ungkapnya.Lth01