Mantan Kasek SMAN 1 Latim Diduga Bawa Lari Gaji Guru Senilai 29 Juta

Ilustrasi gaji guru
Nias Utara,- Mantan kepala sekolah SMAN 1 Lahewa Timur , AZ diduga membawa lari gaji guru GTT dan Pegawai Tata Usaha sebesar 29.220.000 rupiah. 

Salah satu guru GTT yang meminta untuk sementara namanya tidak disebutkan, bahwa Mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Lahewa Timur itu sebelum dipindahkan sempat menandatangani surat pernyataan akan membayar lunas gaji guru GTT dan pegawai tata usaha tersebut pada tanggal 31 agustus 2019 yang lalu.

Namun surat pernyataan mantan kepala sekolah SMAN 1 Lahewa Timur itu, AZ yang juga turut ditandatangani oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Gunungsitoli, Gatimbowo Lase dan disaksikan pengurus komite, sampai saat ini  sejak surat penyataan itu dibuat pada tanggal 19 agustus 2019 belum dibayarkannya.

"Gaji kami itu yang seharusnya milik kami sudah dibawa lari oleh mantan kepala sekolah inisial AZ sampai saat ini kami susah menghubunginya lagi padahal surat pernyataannya itu turut diketahui dan ditandatangani oleh kepala cabang dinas pendidikan provinsi pak Gatimbowo Lase," katanya dan dibenarkan oleh guru GTT lainnya bersama pegawai tata usaha saat ditemui di lokasi SMAN 1 Lahewa Timur, rabu (11/9/2019).

Satu diantara mereka yang berjumlah sepuluh orang guru GTT bersama Pegawai tata usaha juga menjelaskan gaji mereka yang dibawa lari oleh mantan kepala sekolah itu bervariasi sesuai jumlah les mengajar masing-masing. 

"Gaji kami yang dibawa lari oleh mantan kepala sekolah AZ itu terhitung dari bulan april sampai juni, ada satu orang GTT dari bulan januari sampai juni, sementara gaji pegawai tata usaha dua orang terhitung dari bulan januari sampai juni, dengan total keseluruhan dua puluh sembilan juta dua ratus dua puluh ribu rupiah," jelasnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Gunungsitoli, Gatimbowo Lase saat dikonfirmasi melalui telepon seluler sepertinya tidak mengetahui surat pernyataan mantan kepala sekolah SMAN 1 Lahewa Timur itu terkait gaji guru GTT dan pegawai tata usaha yang berbulan-bulan belum terbayarkan, padahal surat pernyataan itu turut ditandatanganinya. 

"Cari aja dulu orangnya bang dengan baik-baik, nanti ambil keterangan saya setelah itu, tanya sama orangnya apa benar surat pernyataan itu, kalau tandatangan itu bisa ditiru-tiru aja bang, kan bukan aku yang membuat surat pernyataan itu bang, atau aku yang membuat surat pernyataan itu, ah udahlah," elak Gatimbowo Lase langsung memutus sambungan telepon, meskinpun telah dijelaskan berulangkali bahwa mantan kepala sekolah itu saat ini sulit ditemui dan tidak dapat juga dihubungi melalui telepon seluler. (Haogô Zega)

Subscribe to receive free email updates: