Jakarta, Info Breaking News – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dikabarkan siap berintegrasi dengan moda transportasi LRT Jabodebek.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Chandra Dwiputra menyebut KCJB sangat siap untuk beroperasi secara berdampingan dengan moda transportasi massal lainnya di setiap titik pemberhentian yang terdiri dari 4 stasiun, yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.
Nantinya, ia melanjutkan, titik ujung kereta cepat yang ada di Stasiun Halim dapat terhubung dengan LRT Jabodebek dan Bus Rapid Transit (BRT) atau TransJakarta. Hal tersebut dilakukan mengingat lokasinya yang strategis karena terletak cukup dekat dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.
"Dari semua advantage tersebut, kelak KCJB dapat membantu memecahkan stagnasi sehingga konsentrasi mobilisasi transportasi publik di ibukota dapat lebih efektif dan efisien, khususnya pada kawasan timur Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya," katanya saat ditemui usai acara pelatakan girder pertama proyek KCJB di Km 26 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (30/9/2019).
Tak hanya itu, Chandra menyebut pihaknya juga tengah mengupayakan agar KCJB juga dapat terintegrasi dengan LRT Bandung Raya yang kini masih dalam tahap pembangunan.
"KCJB juga akan terintegrasi dengan Kereta Rel Diesel (KRD) yang akan menghubungkan stasiun kereta cepat dengan stasiun kereta api eksisting di kawasan Cimekar, Bandung. Termasuk dengan Bus Rapid Transit (BRT) yang akan dibangun di Karawang dan Walini," jelasnya.
Diketahui, kini proyek pembangunan KCJB sudah memasuki tahap pemasangan girder pertama yang merupakan bagian dari struktur layang atau elevated pada proyek ini.
Prosesinya sendiri dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, di Km 26 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).
Dalam sambutannya, Dirut PT KCIC Chandra Dwiputra menjelaskan bahwa box girder pertama seberat 900 ton yang akan diinstalasi ini merupakan salah satu dari kurang lebih 2.000 unit yang akan dipasang di seluruh proyek Jakarta-Bandung.
"Kita didominasi oleh struktur elevated. Ini adalah awalan untuk menyambung dari sekitar 142 km trase tersebut," katanya.
Sebagai informasi, kehadiran pier-pier yang ditopang oleh tiang pancang beton di pesisir Tol Jakarta-Cikampek nantinya akan menjadi bagian dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Struktur layang mendominasi hampir 60 persen jalur kereta cepat sepanjang 142,3km ini.
Diperkirakan proses konstruksi akan mencapai angka 50 persen pada tahun ini. Pelepasan lahan untuk lintasan kereta pun sudah hampir selesai dan kini telah memasuki tahap pembangunan.
Dalam acara tersebut, turut hadir pula Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, Direktur Utama (Dirut) PT KCIC Chandra Dwiputra, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, beserta jajaran direksi BUMN. ***Shinta Dewi