Lombok Tengah, SN - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melalui Dinas Pendidikan telah melakukan penandatanganan kerjasama pengembangan pendidikan inklusif dengan Universitas Mataram. Sebagai tindak lanjut dari kerjasama itu, Universitas Mataram bekerjasama dengan INOVASI dan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah menggelar workshop dan pendampingan penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi guru dan Kepala Sekolah di SD Mitra di Aula Kantor UPT Dikdas Dinas Pendidikan Kecamatan Kopang Sabtu 31/8.
Kegiatan Workshop dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah H.Sumum.
Hadir Dosen FKIP Universitas Mataram, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Kopang, INOVASI dan para guru peserta workshop.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan H.Sumum, Kegiatan ini bukan maksud untuk saling menggurui akan tetapi untuk sama sama belajar terhadap pola pengembangan pendidikan Inklusif itu. "Bukannya saya menggurui akan tetapi kita ingin sama sama belajar agar sama sama memahami apa itu pendidikan inklusif" ungkapnya.
Itulah sebabnya pemda Lombok Tengah menjalin
kerjasama dengan pihak Unram supaya ada informasi dua arah soal cara pembelajaran bagi anak anak berkebutuhan hidup. "Jika kita bicara pendidikan Inklusif, maka kita berbicara soal perbedaan yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus dengan anak normal pada umumnya, maka penangananyapun harus berbeda" kata Sumum.
Model kerjasama dengan Unram antara lain peningkatan mutu pendidikan khususnya ABK, peningkatan kompetensi guru lebih khusus sekolah penyelenggaraan pendidikan, bentuknya pelatihan dan peningkatan kompetensi.
Mulai tahun ini kata Sumum, cikal bakal untuk kerjasama menyeluruh adalah dengan telah dilakukan penandatanganan MOU. Unram nantinya akan memberikan pencerahan serta pemahaman kepada guru PGSD soal pendidikan inklusif. "alhamdulillah semua dosen itu berkomitmen utk inklusif bahkan anak anak berkeinginan agar dapat pendidikan khusus" ujarnya.
Menurut Sumum tahun depan pendidikan inklusif Sudah masuk mata kuliah 3 SKS bahkan minta ditambah lagi. "Sekarang sudah bagian dari mata kuliah, SMP sudah digarap, kita dorong agar dijenjang SMA tidak terputus sementara di unram sudah siap terima.
"Evaluasi kita, pemahaman guru menjadi bertambah, kita kirim guru dapat kuliah 2 semester dan pulangnya jadi motor penggerak untuk mengembangkan pendidikan Inklusif. Dibiayai pemda
Sumum mengatakan, Anak Berkebutuhan Khusus dalam kehidupannya sehari hari berbeda dengan anak normal, mereka butuh perhatian lebih sebab hidupnya serba kekurangan. Oleh karena itu mulai dari pendidikannya hingga penghidupannnya dijamin oleh pemerintah. "Janganlah kita abaikan pendidikan mereka, mereka sama dengan kita yang butuh di didik layaknya siswa normal. Walaupun mereka serba kurang namun mereka tak putus asa namun tetap bersemangat.
"Mereka dijamin hidupnya. Jangan kita merasa kita saja senpurna. Mari niatkan ibadah untuk ABK, mereka tak pernah minta lahir siapa, Allah yang tentukan. Mereka tak pernah ingin lahir tidak normal. Kalau bisa minta pasti banyak reques minta gagah cantik" katanya.
Sebelumnya pada tanggal 24 September 2014 lalu Kabupaten Lombok Tengah sudah ditetapkan mjadi daerah inklusif. "Kami berterima kasih kepada Unram selaku pihak yang menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan inklusif di Lombok Tengah" tegasnya.
Sumum mengharapkan kepada gugus 1 Kopang SD Presak untuk jadi pemacu yang lain untuk mengembangkan pendidikan Inklusif. "Saya berharap Kopang menjadi contoh dari daerah lain. Didaerah lain terjadi pasang surut. Mudah mudahan
Kopang berada dilintas jalan negara, bisa dilihat langsung kemajuannya oleh daerah lain" jelasnya.
Untuk diketahui kata Sumum, Loteng akan jadi Laboratorium pengembangan inklusif yang digagas oleh INOVASI. Yang menarik gagasan membuat laboratorium pengembangan pendidikan Inklusif akan direplikasi ke semua sekolah swasta dan madrasah oleh Kementerian Agama. "Jangan muluk muluk sederhana saja, mulai dari perencanaan sampai implementasi apa yang kurang kita lengkapi" ujarnya.
"Kita berharap pelayanan kita nanti lebih maksimal. Saya sendiri akan merasa berdosa kalau pendidikan inklusif ini tak jalan secara maksimal namun melalui INOVASI dan juga keberadaan bapak ibu guru, kami sangat bersemangat atau jadi stamina untuk lari lebih kencang lagi" ungkapnya.
Karena Lombok Tengah akan dibuat jadi Laboratorium baik itu peningkatan kuwalitas guru maka harus lebih kencang, "kita akan buktikan kemapuan kita kepada orang lain. Jangan merasa puas dengan apa yang dimiliki sebab kita akan tergilas, kita siapkKan sumber daya dari sekarang dan kuncinya adalah SDM dan itu ada di tangan bapak ibu guru sekalian" tegasnya.
Selamat mengikuti workshop, apa yang didapat dalam kegiatan workshop ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. Tujuan akhirnya adalah output anak anak menjadi cerdas. "Kita berharap jadi guru kreatif setelah apa yang diperoleh dari kegiatan ini" paparnya. Am