Jakarta, Info Breaking News – Menko Polhukam Wiranto mengaku dirinya sangat mendukung wacana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menempatkan para narapidana kasus korupsi ke Nusakambangan, Jawa Tengah dengan tujuan agar para napi tak bebas kemana-mana.
"Sebenarnya baik juga supaya betul-betul terisolasi total sehingga yang dikhawatirkan kemarin misalnya para Napi bisa kelayapan dan sebagainya," tuturnya saat ditemui di Gedung Kementerian Polhukam, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Wiranto pun sempat menyinggung sejumlah napi korupsi yang diduga suka berkeliaran. Yang terbaru adalah mantan Ketua DPR Setya Novanto yang sempat terlihat sedang berada di warung masakan padang di RSPAD, pekan lalu padahal sejatinya ia sedang dipenjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Sebelumnya Gayus Tambunan juga sempat tertangkap basah sedang menonton tenis di Bali padahal Gayus sudah dipenjara.
"Beberapa kali kan pernah terjadi. Ke Bali itu nonton tenis oleh Gayus. Sekarang ada kasus Setya Novanto," ungkapnya.
Meski mendukung, Wiranto menyerahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) untuk membahas masalah tersebut dengan KPK mengingat hal tersebut adalah tanggung jawab dari Kemkumham.
"Yah tunggu koordinasi nanti dengan Kumham yah yang mengurus soal Lapas. Karena beberapa Lapas juga kan masalahnya over kapasitas. Untung-ruginya bagaimana nanti yah. Nanti biar mereka koordinasi dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo mengusulkan terpidana kasus korupsi ditahan di Lapas Nusakambangan dengan tujuan untuk memberikan efek jera kepada para koruptor.
"Saya berpikir bagiamana terpidana tipikor juga ada di Lapas Nusakambangan," kata Agus kepada awak media, Selasa (30/4/2019).
Agus mengakui hukuman yang dijatuhkan ke para koruptor saat ini tidak berhasil membuat jera. Sebagai contoh, hanya segelintir koruptor yang mau mengembalikan uang hasil korupsi mereka.
"Mestinya dikembalikan, tapi tidak dikembalikan. Padahal bicara korupsi mengembalikan kerugian negara yang paling penting," kata Agus. ***Raymond Sinaga