AMBON - BERITA MALUKU. Film merupakan sarana sosiaisasi, sekaligus upaya membentuk dan mempengaruhi latar belakang pikiran maupun tindakan suatu masyarakat. Di era milenial saat ini, pemuda-pemudi di Indonesia telah tergerus nilai-nilai keindonesiaan dan kejuangannya, banyak diantara mereka belum memperdulikan/menumbuhkan semangat perjuangan para pahlawan atau semangat kemerdekaan Indonesia. Sebab bagaimanapun nilai-nilai kejuangan haruslah tetap menjadi bagian dari yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Saat ini kita harus lebih waspada, Era globalisasi merupakan tantangan sekaligus ancaman untuk eksistensi sebuah bangsa. Respon positif merupakan kekuatan agar tidak mengubur identitas dan segala potensi bangsa. Eksistensi sebuah negara tidak terlepas dari pilar-pilar kebangsaan yang terbangun dari nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakatnya, Penjabaran dari nilai-nilai tersebut secara implementatif memiliki karakter kepejuangan, mengemban tugas melindungi bangsa dan negara. Nilai kepahlawanan bukan bentuk pasif dari tradisi, melainkan proses aktualisasi yang dinamis dalam interaksi sejarah yang panjang. Proses interaksi menjadikan eksistensi warga negara sebagai penentu kuat dan tidaknya identitas bangsa.
Penegasan ini disampaikan oleh Komandan Rayon Militer Sirimau Kota Ambon, Mayor Inf. Ibrahim Amin. S.Pd ketika menjadi narasumber pada acara nonton bareng (Nobar) yang digelas oleh Komite Independen Regional Pemuda Maluku (KIRPM) di Ahuru Kebun Cengkeh, Rabu, 27 Februari 2019 kemain malam.
Mayor Inf. Ibrahim Amin meminta agar orang tua lebih selektif memanjakan anaknya bermain handphone, sebab dampak negatifnya lebih besar ketimbang dampak positif.
"Anak-anak kita kecanduan HP, ada yang mengalami kebutaan sejak kecil, ada yang kerusakan otak, pokoknya efeknya burunya bahkan parah dari narkoba, karena itu kami minta orang tua berhati-hati memberikan anak smartphone kepada anaknya," ungkapnya.
Menurut Mayor Inf. Ibrahim Amin, di era milenial saat ini pemuda-pemudi di Indonesia telah tergerus nilai-nilai keindonesiaan dan kejuangannya, banyak diantara mereka belum memperdulikan/menumbuhkan semangat perjuangan para pahlawan atau semangat kemerdekaan Indonesia. Nilai-nilai kejuangan haruslah tetap menjadi bagian dari yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Danramil Sirimau mengajak masyarakat untuk berjuang mempertahankan keutuhan NKRI dengan mengorbankan seluruh harta benda, perjuangan ini kepentingan bersama, kemerdekaan yang di raih ini kata Danramil Sirimau adalah buah dari keihklasan para pahlawan, karena itu ia meminta kepada masyarakat terutama generasi muda untuk tetap berjuang dengan mengisi kemerdekaan ini dengan mejaga dan melestarikan nilai-nilai kebersamaan, kegotongroyangan, kerja sama, persatuan dan kesatuan bangsa.
"Inilah salah satu cermin budaya kita, budaya asli Indonesia, saat ini nilai-nilai kejuangan makin tergerus oleh budaya yang datang dari luar, karena itu kami minta agar semangat kejuangan dan kepahlawanan, kegotong royongan dan kearifal budaya hrus tetap lestari dalam hati dan sanubari masyarakat Indonesia," pinta Mayror Inf. Ibrahim Amin.
Sementara itu, di tempat yang sama tokoh masyarakat Kebun Cengkeh, Dahlan Lestaluhu. S.Sos menyatakan, pemerintahan di manapun punya keinginan yang baik dan mulia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dengan demikian masyarakat wajib mendukung setiap program – program pemerintah. Lestaluhu menyatakan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah adalah dibentuk dari rakyat dan akan mengabdi kepada rakyat.
Terkait tema nobar oleh KIRPM ini, Lestaluhu menyatakan nasionalisme kita sebagai bangsa secara cepat atau lambat telah tergerus, hal ini ditandai dengan munculnya ancaman separatism, radikalisme dan perpecahan atau konflik – konflik social yang makin marak di tengah masyarakat.
Karena itu, Imam Masjid Nurul Mu'min Kebun Cengkeh itu menaruh apresiasi yang tinggi kepada KIRPM yang telah menggelar Nobar ini, menurutnya Nobar film bertema perjuangan ini memiiki makna positif untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme kita sebagai bangsa.
"Lewat moementum ini, saya mengajak kita terutama kepada generasi muda untuk berkarya, baik kepada kampung kita, keluarga kita dan terutama kepada bangsa dan negara," ungkap Lestaluhu.
Selain film-film perjuangan yang diputar, KIRPM juga mensosialisasikan keberhasilan program-program pemerintah pusat di Maluku diantaranya kunjungan kerja Jokowi di Kairatu beberapa waktu lalu, juga kunjungan Presiden ke Ambon untuk melakukan pengeresmian Jembatan Merah Putih dan kunjungan kerja ke Pulau Buru dalam rangka panen raya di Wayapo. (**)
Saat ini kita harus lebih waspada, Era globalisasi merupakan tantangan sekaligus ancaman untuk eksistensi sebuah bangsa. Respon positif merupakan kekuatan agar tidak mengubur identitas dan segala potensi bangsa. Eksistensi sebuah negara tidak terlepas dari pilar-pilar kebangsaan yang terbangun dari nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakatnya, Penjabaran dari nilai-nilai tersebut secara implementatif memiliki karakter kepejuangan, mengemban tugas melindungi bangsa dan negara. Nilai kepahlawanan bukan bentuk pasif dari tradisi, melainkan proses aktualisasi yang dinamis dalam interaksi sejarah yang panjang. Proses interaksi menjadikan eksistensi warga negara sebagai penentu kuat dan tidaknya identitas bangsa.
Penegasan ini disampaikan oleh Komandan Rayon Militer Sirimau Kota Ambon, Mayor Inf. Ibrahim Amin. S.Pd ketika menjadi narasumber pada acara nonton bareng (Nobar) yang digelas oleh Komite Independen Regional Pemuda Maluku (KIRPM) di Ahuru Kebun Cengkeh, Rabu, 27 Februari 2019 kemain malam.
Mayor Inf. Ibrahim Amin meminta agar orang tua lebih selektif memanjakan anaknya bermain handphone, sebab dampak negatifnya lebih besar ketimbang dampak positif.
"Anak-anak kita kecanduan HP, ada yang mengalami kebutaan sejak kecil, ada yang kerusakan otak, pokoknya efeknya burunya bahkan parah dari narkoba, karena itu kami minta orang tua berhati-hati memberikan anak smartphone kepada anaknya," ungkapnya.
Menurut Mayor Inf. Ibrahim Amin, di era milenial saat ini pemuda-pemudi di Indonesia telah tergerus nilai-nilai keindonesiaan dan kejuangannya, banyak diantara mereka belum memperdulikan/menumbuhkan semangat perjuangan para pahlawan atau semangat kemerdekaan Indonesia. Nilai-nilai kejuangan haruslah tetap menjadi bagian dari yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Danramil Sirimau mengajak masyarakat untuk berjuang mempertahankan keutuhan NKRI dengan mengorbankan seluruh harta benda, perjuangan ini kepentingan bersama, kemerdekaan yang di raih ini kata Danramil Sirimau adalah buah dari keihklasan para pahlawan, karena itu ia meminta kepada masyarakat terutama generasi muda untuk tetap berjuang dengan mengisi kemerdekaan ini dengan mejaga dan melestarikan nilai-nilai kebersamaan, kegotongroyangan, kerja sama, persatuan dan kesatuan bangsa.
"Inilah salah satu cermin budaya kita, budaya asli Indonesia, saat ini nilai-nilai kejuangan makin tergerus oleh budaya yang datang dari luar, karena itu kami minta agar semangat kejuangan dan kepahlawanan, kegotong royongan dan kearifal budaya hrus tetap lestari dalam hati dan sanubari masyarakat Indonesia," pinta Mayror Inf. Ibrahim Amin.
Sementara itu, di tempat yang sama tokoh masyarakat Kebun Cengkeh, Dahlan Lestaluhu. S.Sos menyatakan, pemerintahan di manapun punya keinginan yang baik dan mulia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dengan demikian masyarakat wajib mendukung setiap program – program pemerintah. Lestaluhu menyatakan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah adalah dibentuk dari rakyat dan akan mengabdi kepada rakyat.
Terkait tema nobar oleh KIRPM ini, Lestaluhu menyatakan nasionalisme kita sebagai bangsa secara cepat atau lambat telah tergerus, hal ini ditandai dengan munculnya ancaman separatism, radikalisme dan perpecahan atau konflik – konflik social yang makin marak di tengah masyarakat.
Karena itu, Imam Masjid Nurul Mu'min Kebun Cengkeh itu menaruh apresiasi yang tinggi kepada KIRPM yang telah menggelar Nobar ini, menurutnya Nobar film bertema perjuangan ini memiiki makna positif untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme kita sebagai bangsa.
"Lewat moementum ini, saya mengajak kita terutama kepada generasi muda untuk berkarya, baik kepada kampung kita, keluarga kita dan terutama kepada bangsa dan negara," ungkap Lestaluhu.
Selain film-film perjuangan yang diputar, KIRPM juga mensosialisasikan keberhasilan program-program pemerintah pusat di Maluku diantaranya kunjungan kerja Jokowi di Kairatu beberapa waktu lalu, juga kunjungan Presiden ke Ambon untuk melakukan pengeresmian Jembatan Merah Putih dan kunjungan kerja ke Pulau Buru dalam rangka panen raya di Wayapo. (**)