Jakarta, Info Breaking News – Perusahaan transportasi online, Grab, berhasil mencatatkan namanya menjadi perusahaan dengan status decacornpertama di Asia Tenggara.
Grab melalui laman resminya, Kamis (28/2/2019) mengklaim pihaknya telah lompat level dari unicorn menjadi decacorn.
Seperti diketahui, unicorn adalah sebutan bagi perusahaan rintisan atau startup yang valuasinya lebih dari USD1 miliar. Sedangkan, decacorn diberikan kepada perusahaan startup yang valuasinya sudah mencapai USD10 miliar.
"Grab, teman andalanmu di jalan, saat ini menjadi satu-satunya decacorn dan yang pertama di Asia Tenggara," tulis pengumuman tersebut.
"Grab, teman andalanmu di jalan, saat ini menjadi satu-satunya decacorn dan yang pertama di Asia Tenggara," tulis pengumuman tersebut.
Prestasi yang baik ini, disebut Grab, tak terlepas oleh dukungan semua pihak terutama mitra pengemudi Grab serta rekan merchant Grab.
"Pencapaian ini tak terlepas karena kamu semua para pengguna setia Grab, mitra pengemudi, serta rekan merchant Grab," sebut pengumuman itu.
"Pencapaian ini tak terlepas karena kamu semua para pengguna setia Grab, mitra pengemudi, serta rekan merchant Grab," sebut pengumuman itu.
Sementara di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan tahun ini salah satu dari empat unicorn di Indonesia akan menjadi perusahaan decacorn, dimana Go-Jek menjadi salah satu yang diprediksi akan menjadi perusahaan decacorn tersebut mengingat valuasi Go-jek kini sudah mencapai USD9,5 miliar.
Diketahui, pada 31 Januari 2019 lalu, Grab mendapatkan kucuran dana sebesar USD200 juta (Rp2,8 triliun) dari Central Group, konglomerasi retail asal Thailand.
Bisnis Central mencakup restoran, hotel, dan lebih dari 30 pusat perbelanjaan di Thailand. Selain itu, mereka juga memiliki bisnis di Vietnam dan Indonesia. Perusahaan-perusahaannya yang terbuka memiliki nilai lebih dari USD15 miliar (Rp209,5 triliun).
Grab mengonfirmasi bahwa pendanaan ini bukanlah bagian dari pendanaan Seri H yang tengah mereka kumpulkan. Investasi ini ditujukan untuk mengembangkan bisnis Grab di Thailand.
Selain menanamkan modal, Central juga akan bekerja sama dengan Grab di berbagai industri di Thailand. Salah satu hal yang akan mereka lakukan adalah memasukkan restoran-restoran mereka ke layanan Grab Food.
Investasi ini merupakan kali pertama seorang investor menanamkan modal ke unit lokal Grab di sebuah negara. Tujuan dari pemodalan ini adalah untuk memperkuat posisi Grab di Thailand, negara dengan 70 juta konsumen dan merupakan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. ***Radinal
Diketahui, pada 31 Januari 2019 lalu, Grab mendapatkan kucuran dana sebesar USD200 juta (Rp2,8 triliun) dari Central Group, konglomerasi retail asal Thailand.
Bisnis Central mencakup restoran, hotel, dan lebih dari 30 pusat perbelanjaan di Thailand. Selain itu, mereka juga memiliki bisnis di Vietnam dan Indonesia. Perusahaan-perusahaannya yang terbuka memiliki nilai lebih dari USD15 miliar (Rp209,5 triliun).
Grab mengonfirmasi bahwa pendanaan ini bukanlah bagian dari pendanaan Seri H yang tengah mereka kumpulkan. Investasi ini ditujukan untuk mengembangkan bisnis Grab di Thailand.
Selain menanamkan modal, Central juga akan bekerja sama dengan Grab di berbagai industri di Thailand. Salah satu hal yang akan mereka lakukan adalah memasukkan restoran-restoran mereka ke layanan Grab Food.
Investasi ini merupakan kali pertama seorang investor menanamkan modal ke unit lokal Grab di sebuah negara. Tujuan dari pemodalan ini adalah untuk memperkuat posisi Grab di Thailand, negara dengan 70 juta konsumen dan merupakan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. ***Radinal