Terpidana Korupsi 8 Tahun Prof.Aulia Tasman Meninggal Di Lapas

Prof. Aulia Tasman
Jambi, Info Breaking News - Mantan rektor Universitas Jambi, Prof Aulia Tasman, meninggal dunia pada Selasa (18/12/2018) malam.
Informasi yang dihimpun, Aulia Tasman meninggal dunia pada usia 56 tahun di RSUD Raden Mattaher sekira pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya, Aulia Tasman sempat dilarikan dari Lapas Klas IIA Jambi ke rumah sakit karena mengalami sesak napas, sejak pukul 16.30 WIB.
Meninggalnya akademisi Jambi ini dikonfirmasi pihak Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Jambi.
Kepala Lapas Klas IIA Jambi, Yusran, mengatakan kronologi meninggalnya Aulia Tasman.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia satu orang WBP Lapas Jambi dengan identitas, Prof Dr Drs H Aulia Tasman, MSc, PhD bin Suharjiun. Umur 56 tahun," tulis Yusran.
Aulia Tasman merupakan terpidana yang terjerat kasus korupsi, Undang-undang Nomor 20/2001. Dia dipidana selama delapan tahun dan subsider enam bulan, dengan tanggal bebas 30 Juli 2025 dengan nomor register: B1/ K/02/2018.
Dalam kronologi yang disampaikan, Yusran menuturkan Aulia Tasman telah menderita penyakit diabetes melitus.
Namun, Aulia Tasman tidak begitu rutin berobat.
"Sebelumnya WBP tersebut sudah menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis), tidak begitu rutin berobat, dan tidak pernah minta berobat ke RS," katanya.
Dalam kesehariannya, almarhum beraktivitas normal.
Sejak buka blok pagi, almarhum banyak beraktivitas di masjid dalam Lapas Jambi.
Mantan Rektor Universitas Jambi, Aulia Tasman (TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI)
Sekira pukul 13.00 WIB, setelah pulang Salat Zuhur, almarhum Aulia Tasman mengeluh lemas dan tampak pucat.
"Mendapat laporan, tamping klinik langsung bawa tandu ke blok, dan segera dibawa ke klinik untuk dilakukan tindakan pertolongan pertama dan ditangani langsung oleh dokter Lapas," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan dokter Lapas, diketahui tekanan darah 100/80 mmHg. Karena kondisi lemah, almarum langsung dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Di IGD RSUD Raden Mattaher Jambi Prof Aulia segera mendapat penanganan.
"Dengan hasil pemeriksaan kadar gula darah 360 mg/dl. Terasa nyeri dada dan sesak napas," lanjutnya.
Aulia Tasman sempat melakukan pemeriksaan jantung dengan didampingi pihak keluarga. Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, almarhum tiba-tiba kehilangan kesadaran.
"Keadaannya semakin lemah. Dan sekitar pukul 18.35 WIB dinyatakan meninggal dunia oleh Dokter IGD dengan diagnosa Stemi antero ekstensif luas, yaitu sumbatan total yang terjadi secara tiba-tiba dari pembuluh darah koroner, yang memberikan supply darah untuk otot jantung," terangnya.
Keluarga almarhum mengelilingi jenazah yang terbaring tenang. Dibacakanlah surah Yasin, tahlil, serta doa, bersama-sama. Terdengar hingga teras rumah.
Sementara itu, beberapa orang berpayung terus datang memadati rumah duka itu. Ada juga yang menerobos hujan, mencari teduh di bawah teras, demi melayat satu di antara tokoh akademisi di Jambi ini.
Setelah lafal-lafal doa ditutup, sebuah ambulans masuk ke halaman rumah duka. Pintu belakang terbuka, terangkat ke atas. Sebuah keranda digotong ke dalam, lalu kembali keluar dengan jenazah yang telah terbungkus kain kafan putih di atasnya.
"Jenazah akan dibawa ke Lempur, Kerinci," kata satu di antara pelayat di sana. *** Wienda.

Subscribe to receive free email updates: