Putri Masako beserta sang suami Pangeran Naruhito |
Tokyo, Info Breaking News – Menantu dari Kaisar Jepang Akihito yang juga merupakan seorang Putri Mahkota, Putri Masako mengungkapkan dirinya bertekad melakukan yang terbaik saat dirinya nanti menjadi Permaisuri mendampingi sang suami yang akan naik takhta pada tahun 2019 mendatang.
Meski begitu, ia mengaku sedikit khawatir terkait dengan performanya dalam menjalani tugas-tugasnya di masa depan.
"Meski saya merasa sedikit khawatir apakah nanti dapat menjalankan tugas-tugas ke depan, saya ingin mendedikasikan hidup saya untuk kebahagiaan rakyat. Saya akan berjuang keras," tuturnya seperti diwartakan AFP, Minggu (9/12/2018).
Masako yang pernah menjalani pendidikan formal di Universitas Harvard dan Oxford tersebut sebelumnya harus melepaskan kesempatan berkarier sebagai diplomat karena menikah dengan Naruhito, putra tertua Kaisar Akihito pada tahun 1993 silam. Dia melahirkan seorang anak, Aiko, pada 2001.
Namun Masako terus mendapat tekanan untuk melahirkan anak laki-laki mengingat aturan di Jepang hanya memperbolehkan laki-laki untuk melanjutkan posisi tertinggi di kekaisaran.
Tekanan itu mereda pada 2006, saat kakak sepupu Masako melahirkan anak laki-laki bernama Hisahito, yang kini berusia 12 tahun.
Dalam sebuah pernyataan pada hari ulang tahun, kini Masako mengaku tengah berjuang memulihkan diri dari penyakit terkait stres menjelang upacara naik takhta sang suami.
"Saya senang karena dapat melakukan lebih banyak tugas, seiring upaya saya untuk meningkatkan kondisi tubuh," tutur Masako.
Namun sejumlah dokter mengingatkan bahwa Masako harus terus menjalani perawatan berkala karena dinilai masih rentan terhadap kelelahan, terutama setelah acara-acara seremonial berskala besar.
Diketahui, Kaisar Jepang Akihito dijadwalkan akan turun takhta pada 30 April 2019 nanti, ketika usianya menginjak 85 tahun. Turun takhta ini merupakan yang pertama kalinya terjadi dari keluarga kekaisaran Jepang sejak lebih dari dua abad lalu. ***Nadya