BERITA MALUKU - NAMROLE. Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan (Bursel) memekarkan dua Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Namrole. Sekolah yang dimekarkan yakni, SD Inpres Labuang dan SD Inpres Elfulle. Pemekaran dua sekolah tersebut, dikarenakan jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
"Karena jumlah siswanya terlalu banyak, dan tak seimbang dengan ruang belajar akhirnya dua sekolah itu kita pecah. Dimana SD Inpres Labuang dimekarkan menjadi satu sekolah lagi yakni SD Negeri Labuang dan SD Inpres Elfulle menjadi SD Negeri Efulle," kata Kepala Dinas Pendidikan Nataniel Solissa kepada wartawan di Kantor Bupati, Senin (10/12/2018).
Soulissa menjelaskan, untuk SD Negeri Labuang, jumlah rombongan belajar ada 15, sementara ruang kelas yang tersedia hanya 8 ruang. Kondisi ini mengakibatkan aktivitas belajar tak bisa berjalan maksimal. Dan hal yang sama juga terjadi pada SD Inpres Elfulle.
"Karena kondisi ini, maka kita akhirnya membuka sekolah baru yakni SD Negeri Labuang dan SD Negeri Elfulle," katanya.
Solissa menjelaskan, pembukaan dua sekolah baru setelah dari masyarakat menyediakan lahan untuk pembangunan dua sekolah dimaksud.
"Masyarakat yang mau menghibahkan lahan mereka sehingga kita buka sekolah baru. Dan itu dilakukan dalam tahun anggaran 2018 ini,"terangnya.
Soulisa berharap dengan dibukanya dua unit sekolah baru ini mampu memperlancar serta meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan dasar tersebut.
"Kita buka sekolah baru dengan harapan proses pendidikan bisa berjalan lancar dan bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan," harapnya. (AZMI)
"Karena jumlah siswanya terlalu banyak, dan tak seimbang dengan ruang belajar akhirnya dua sekolah itu kita pecah. Dimana SD Inpres Labuang dimekarkan menjadi satu sekolah lagi yakni SD Negeri Labuang dan SD Inpres Elfulle menjadi SD Negeri Efulle," kata Kepala Dinas Pendidikan Nataniel Solissa kepada wartawan di Kantor Bupati, Senin (10/12/2018).
Soulissa menjelaskan, untuk SD Negeri Labuang, jumlah rombongan belajar ada 15, sementara ruang kelas yang tersedia hanya 8 ruang. Kondisi ini mengakibatkan aktivitas belajar tak bisa berjalan maksimal. Dan hal yang sama juga terjadi pada SD Inpres Elfulle.
"Karena kondisi ini, maka kita akhirnya membuka sekolah baru yakni SD Negeri Labuang dan SD Negeri Elfulle," katanya.
Solissa menjelaskan, pembukaan dua sekolah baru setelah dari masyarakat menyediakan lahan untuk pembangunan dua sekolah dimaksud.
"Masyarakat yang mau menghibahkan lahan mereka sehingga kita buka sekolah baru. Dan itu dilakukan dalam tahun anggaran 2018 ini,"terangnya.
Soulisa berharap dengan dibukanya dua unit sekolah baru ini mampu memperlancar serta meningkatkan mutu pendidikan di lembaga pendidikan dasar tersebut.
"Kita buka sekolah baru dengan harapan proses pendidikan bisa berjalan lancar dan bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan," harapnya. (AZMI)