![]() |
Bambang Widjojanto |
Jakarta, Info Breaking News – Perkara perobekan buku keuangan bersampul merah milik PT Impexindo Pratama yang diduga dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat Bambang Widjojanto geram.
Mantan pimpinan KPK tersebut menilai aksi perobekan 19 catatan transaksi di buku tersebut yang diduga dilakukan dua penyidik KPK dari unsur kepolisian, masuk dalam kategori tindakan penyalahgunaan kewenangan atau setidaknya menggunakan kewenangan untuk kepentingan di luar KPK.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa BW tersebut mengusulkan agar Dewan Etik segera menyelidiki kasus ini karena ada indikasi sebagian pimpinan KPK telah mengetahui kejahatan yang terjadi, tapi justru menyembunyikan dan berpura-pura tidak tahu.
Lebih lanjut BW juga menilai bahwa pimpinan KPK telah melakukan aksi yang tak benar. Mereka yang seharusnya menegakkan nilai-nilai dasar KPK, yakni integritas, keadilan, profesionalitas, kepemimpinan, dan religiusitas, malah kini mengingkarinya.
"Kini, pimpinan KPK tengah 'diuji' dan publik di seantero republik sedang mengamati, apakah masih punya 'sedikit' nyali untuk membongkar kasus ini hingga tuntas," ungkap BW dalam sebuah keterangan resmi, Senin (8/10/2018).
Tak sampai disitu, BW juga mendesak KPK untuk memeriksa Kapolri Tito Karnavian yang diduga terlibat dengan aksi perobekan alat bukti kasus penyuapan mantan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar oleh Basuki Harima.
"Setidaknya memanggil dan memeriksa Tito Karnavian yang kala itu menjabat berbagai jabatan penting di republik ini untuk mendapatkan konfirmasi sesuai klaim dari Muhammad Iqbal selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri saat itu, yang membantah aliran dana kepada Tito dengan menyatakan 'catatan dalam buku merah itu belum tentu benar'," jelasnya.
Lebih lanjut, BW berharap hasil investigasi Indonesialeaks dapat dijadikan referensi dalam upaya mencari fakta kebenaran dari kasus perobekan tersebut.
"Karena itu, mari kita cari kebenaran dengan menggunakan hasil investigasi dari Indonesialeaks ini," pungkas dia. ***Ardiansyah Harahap