Kampung Zakat Desa Guyangan Diharapkan Berantas Kemiskinan

KRUCIL,Sehari pasca diresmikan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo serta Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo melakukan kunjungan ke Kampung Zakat di Dusun Jaran Goyang Desa Guyangan Kecamatan Krucil, Selasa (2/10/2018) sore.

Turut serta dalam kegiatan ini Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Samsul Bahri, Kabag Administrasi Kesra Setda Kabupaten Probolinggo Moh Syarifuddn, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Santoso, Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil, perwakilan Disporaparbud dan DPPKB serta Camat Krucil Budi Hariyanto.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Santoso mengatakan kampung zakat ini dibentuk untuk mendorong agar semua elemen masyarakat zakat bergerak bersama secara sinergi mencapai tujuan pengelolaan zakat. Karena pengelolaan zakat bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah namun juga masyarakat.




"Desa Guyangan Kecamatan Krucil sengaja dipilih karena Kemenag memiliki program disini berupa pembangunan MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang mendapatkan program bantuan dari Australia. Selain itu, potensi yang dimiliki oleh desa disini sangat besar sehingga harapannya mampu mengangkat perekonomian masyarakat," katanya.

Menurut Santoso, kampung zakat ini juga akan menjadi percontohan yang kuat tentang bagaimana sinergi antar Baznas bersama Kemenag di Kabupaten Probolinggo. "Diharapkan, kehadiran kampung zakat ini nantinya dapat membantu pemberdayaan masyarakat secara lebih optimal," harapnya.


//
Sementara Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Samsul Bahri menyampaikan bahwa kampung zakat ini merupakan dakwah bil hal, dakwah yang bersifat praktek nyata atau konkrit yang saat ini perlu lebih digiatkan kembali. "Semoga program kampung zakat ini bisa sukses dan akan menjadi percontohan terutama bagi pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan," ungkapnya.

Sedangkan Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo Ahmad Muzammil mengungkapkan bahwa untuk di internal Desa Guyangan ada lahan yang banyak dimiliki Perhutani sudah disepakati setiap penggarap lahan lahan akan dititipi 2 (dua) pohon pisang dan pohon jambe.

"Dimohon kepada penggarap lahan yang ada di Desa Guyangan untuk berpartisipasi kepada UPZ Baznas Desa Guyangan per penggarap sebesar Rp 10.000 setiap kali panen," ungkapnya.

Menurut Muzammil, dalam rangka meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak mampu, di kampung zakat ini juga meluncurkan program berupa realisasi penggemukan kambing sebanyak 35 ekor yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok dengan sistem kandang komunal dan 1 (satu) ekor sapi.

"Untuk Baznas Kabupaten Probolinggo melalui program Pemberdayaan Ekonomi Umat menyerahkan bantuan sebesar Rp 20 juta yang diwujudkan dalam 3 (tiga) ekor sapi yang dikelola melalui UPZ Desa Guyangan. Sistemnya adalah penggemukan sapi yang nantinya dipelihara oleh masyarakat kurang mampu. Dari situ nanti dijual dan modalnya dikembalikan ke UPZ untuk digulirkan kembali kepada yang lain," tegasnya.

Dalam kampung zakat ini terang Muzammil juga akan dibentuk koperasi syariah yang difasilitasi oleh Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo. Disamping itu juga teknologi tepat guna berupa pelatihan ketrampilan kepada masyarakat miskin, istbat nikah gratis serta pemberian sertifikat wakaf.

"Dengan kampung zakat ini, kami berupaya bagaimana bisa mengangkat orang-orang yang awalnya lemah menjadi mampu serta memberantas kemiskinan. Tidak ada jarak antara yang kaya dengan miskin. Semuanya bisa saling membantu dengan baik. Harapannya kampung zakat ini mampu memberantas kemiskinan. Terlebih di Desa Guyangan banyak potensi alam yang apabila dikembangkan akan mampu mengangkat perekonomian masyarakat," pungkasnya. (Zidni Ilham)

REKOMENDASI PEMBACA :

//

Subscribe to receive free email updates: