Solo, Info Breaking News - Gempa bumi dengan kekuatan magnitude (M) 7,7 yang kemudian dimutakhirkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi M 7,4 mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Tsunami sempat menerjang wilayah Palu dan Donggala.
Atas musibah itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukacita yang mendalam.
"Saya dan kita semuanya ikut berdukacita atas terjadinya gempa dan stunami yang terjadi di Donggala, di Palu dan sekitarnya," demikian Presiden di kediamannya, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9).
Presiden telah memerintahkan Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto untuk mengkoordinir penanganan pascagempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Presiden juga telah menghubungi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Bersama-sama menangani terutama yang berkaitan dengan penanganan darurat baik pencarian korban, evakuasi dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan," ujarnya.
Presiden berharap seluruh masyarakat tetap tenang. "Ya semuanya seluruh masyarakat terutama yang berada di Donggala, Palu dan sekitarnya, agar tetap tenang, tetapi juga tetap waspada dan kita berharap ini segera bisa diselesaikan bersama-sama," imbaunya.
Seperti diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun masih mendata korban jiwa akibat gempa dan tsunami tersebut.
"Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar. Gempa tsunami menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya.
Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh. Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan yang ada di pantai.*** Yohanes Suroso.