Wanita Cantik Tetap Mempesona Walau Sedang Mens |
Parahnya situasi Petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, yang curiga dengan gerak gerik JFS itu, sedang tidak ada petugas wanita lapas yang dianggap lebih tepat memeriksa softex, yang menurut JFS dirinya sedang mendapat haid. Terpaksa dengan bercampur aduk rasa, petugas meminta JFS agar membuka pembungkus barang setumpuk indah yang sering menjadi pertumpahan darah itu. Sampai sampai petugasnyapun menjadi kikuk, tapi untung tidak tergoda dengan tubuh montok JFS yang benar benar cantik, berkulit putih dan tembam, hingga akhirnya JFS diserahkan ke Polisi.
Kepala Kepolisian Resor Kampar, AKBP Andri Ananta Yudhistira mengatakan dari tangan perempuan berinisial JFS, 31 itu petugas menyita satu paket sabu-sabu seberat 4,5 gram.
"Kasus ini terbilang nekat karena tersangka berusaha menyelundupkan sabu ke dalam Lapas dengan cara menyimpannya di dalam pembalut yang dikenakannya," kata Andri.
Ia menjelaskan upaya penyelundupan itu terungkap saat tersangka bersama seorang rekan prianya berinisial HP (24) mendatangi Lapas Klas IIB Pekanbaru, pada Kamis 30 Agustus 2018.
Dibelahan manapun bisa jadi tempat simpanan narkoba |
Sementara itu, Kepala Satresnarkoba Polres Kampar, Iptu Asdisyah Mursid menjelaskan dari pemeriksaan, tersangka mengakui berupaya menyelundupkan barang haram tersebut ke Lapas atas pesanan dari seorang tahanan.
"Mereka ingin memberikan barang haram tersebut kepada Fery Pernando, 28 yang merupkan tahanan Lapas Kelas IIB Bangkinang," katanya.
Tidak butuh waktu lama, Polisi langsung meringkus Fery untuk diperiksa intensif. Saat ini, ketiga tersangka telah ditahan polisi dalam kasus peredaran narkoba di tahanan.
Lebih jauh, selain menyita satu paket sabu-sabu, polisi juga menyita satu unit ponsel berisi percakapan pemesanan narkoba. Kasus pengungkapan jaringan narkoba di Lapas Klas IIB Bangkinang, Kampar berulang kali terjadi dalam setahun terakhir.
Sebelumnya, 16 paket sabu-sabu berhasil disita dari seorang penghuni Lapas pada awal Agustus 2018. Selain itu, Polres Kampar juga menangkap dua Napi berinisial AG dan MY pada Januari 2018. Dari tangan kedua Napi tersebut, polisi menyita lima paket sabu-sabu. Berdasarkan hasil pengembangan kasus itu, pada Juli 2018 polisi menangkap PJ, seorang pria yang diduga sebagai penyuplai sabu-sabu ke Lapas Klas IIB Bangkinang.
Napi Lapas yang terlibat dalam pusaran narkoba masih terus terjadi. Belum lama ini, Polres Siak juga mengungkap 6 kilogram sabu-sabu dan 4.000 lebih ekstasi. Polisi menyebut jaringan tersebut melibatkan Napi di Lapas Klas IIA Pekanbaru. Nilai total barang narkoba itu sebesar Rp 35 Miliar jika dipasarkan, dan merusak 45.000, orang generasi muda.
Dan belakangan seringkali ditemukan bahwa hanya para bandar narkoba yang mengejar harta uang berlimpah karena sabu jauh lebih mahal daripada emas pergram, sementara para bandar belakangan ini lebih ngtrend menggunakan kurir para wanita muda berparas cantik, bertubuh aduhay untuk mengelabui petugas, sementara penggunanya dari mulai kalangan bawah hingga kalangan elit sudah tergila gila ketagihan narkoba. Bahkan kalangan artis dan pejabat teras, yang memang dituntut bekerja keras samapi jauh malam, berpikiran sesat menggunakan narkoba supaya melek terus mata dan penuh semangat dalam berlembur kerja. Mereka tau jika tertangkap maka sanksi hukuman sangat berat, tapi tampaknya mereka tak perduli dengan semua itu, Bahhh.*** Mil.