KRAKSAANONLINE.COM – Ratusan remaja santriwan – santriwati dari 8 Pesantren di Kabupaten Probolinggo mengikuti kegiatan Talkshow dengan tajuk "TEMU SANTRI 2018", Kamis (02/08/2018) di aula Pesantren Hati, Toroyan – Rangkang.
Kegiatan talkshow yang di inisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo itu secara resmi dibuka oleh Plh. Sekda Kabupaten Probolinggo Sigit Sumarsono SH. M.Si.
//
Dalam sambutannya Sigit menuturkan bahwa seiring dengan perjalanan jaman dengan segala problematika didalamnya. Khususnya di era globalisasi saat ini dimana remaja cenderung aktif, selalu ingin eksis (hits) mengikuti pergaulan serta tidak mau ketinggalan jaman.
Pada fase tersebut para remaja biasa disebut fase mencari Jati diri, dan menurut Sigit Sumarsono dalam kondisi seperti ini mereka para remaja sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari teman sebaya dan pengaruh budaya asing yang jelas tidak sesuai dengan budaya ketimuran di Indonesia.
"Mereka semua adalah calon pemimpin di masa depan, oleh sebab itu mereka harus mempersiapkan dan dipersiapkan untuk menyongsong masa depan yang lebih maju dan bermartabat," jelas Sigit Sumarsono.
Menurut Sigit Sumarsono, dipersiapkan artinya dijaga dan diselematkan dari hal-hal negatif yang akan merusak mental spiritual. Mempersiapkan artinya merencanakan hidup untuk lebih baik dan mampu bersaing dengan negara-negara yang maju. Untuk menunjang dua hal itu, orang tua dan pemerintah memiliki peran utama.
"Kalian adalah generasi zaman now yang jauh lebih cerdas dari kami ini, oleh karena itu siapkan diri kalian untuk masa depan yang lebih baik. Ingat hindari tiga hal yaitu sex sebelum menikah, pernikahan dini dan jauhi pengaruh Narkotika, Psikotropika, Narkotika dan zat adiktif (Napza)," tandasnya.
Sementara Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto dalam laporannya mengungkapkan, melalui kegiatan ini pihaknya berharap akan ada dampak positif ke depannya terkait masih tingginya angka pernikahan dini di Kabupaten Probolinggo.
//
"Dengan metode Talkshow seperti ini kami mencoba mengajak berkomunikasi keoada para remaja ini agar mereka mampu merencanakan masa depannya. Kami juga akan beri mereka informasi pendukung sebagai tambahan wawasan mereka,
Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan ini kata Anang ialah agar nantinya para remaja ini memiliki gambaran yang lebih tentang perencanaan masa depannya. Dengan begitu mereka tidak berfikir untuk menikah dini, namun menunggu sampai kemampuan mereka cukup matang secara usia dan secara ekonomi.
"Harapannya adalah masing-masing dari 500 santriwan/ti ini bisa menjadi agen penyebar informasi ini di lingkungan nya, di sekolah mereka serta di pergaulan sehari-hari mereka," pungkasnya.
Talkshow ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber sekaligus. Bertindak sebagai narasumber pertama saat itu adalah Haydar Iskandar, Ketua Insan Genre Provinsi Jawa Timur yang saat itu mengangkat tema pentingnya pendidikan dan pengalaman hidup sebagai bekal untuk menapaki masa depan.
Narasumber kedua adalah dari Kemenag Kabupaten Probolinggo (seksi Bimas Islam/Penyuluh agama Islam fungsional) Yazid Zain, S.Ag M.Pdi. Dalam Talkshow ke dua ini Yazid Zain mengangkat tema utama dalam kegiatan ini yaitu "menghapus perkawinan anak". Dimana Kabupaten Probolinggo berada pada kondisi yang cukup memprihatinkan pada perkawinan usia muda.
Sementara untuk narasumber pamungkas, tidak lain adalah Wakil Bupati terpilih Kabupaten Probolinggo, Drs HA Timbul Prihanjoko. Dalam Talkshow nya itu Timbul Prihanjoko mengisahkan tentang perjalanan hidupnya mulai dari masa sekolah, perjalanan karier, serta filosofi-filosofi yang telah menginspirasinya. (tri)
BACA :