Kisah Nyata Wanita Cantik, Sniper Yang Ditakuti Dunia

Foto Roza Terakhir Setelah Terhempas Dua kali
Villa Boutique, Info Breaking News - Roza Shanina (29), Wanita cantik bertubuh sensual yang memiliki postut tubuh 174 cm, dan memiliki payudara indah berukuran 36 D, putri pertama yang lahir sebuah desa terpencil timur Uni Siviet ini, awalnya diharapkan terlahir sebagai seorang lelaki oleh kedua orangtuanya, eks veteran perang PD II, sejak remaja Roza telah berlatih keras sebagai penembak jitu. Dan ketika Roza duduk dibangku SMA dirinya telah donobatkan sebagai Sniper yang paling berprestasi dan berdarah dingin.
Negeri Beruang Es itupun meminta Roza yang memiliki kecantikan sangat elok dipandang mata, menjadi pasukan khusus dibarisan terdepan melawan musuh dedengkotnya USA.
Roza yang terkadang lupa mengancingkan Kemeja Tentaranya, membuat mata para komandannya terbelalak kagum melihat belahan payudara indah yang tersembul melalui belahan baju yang lupa terkancing. Kulitnya yang putih kemerahan semu, membuat gadis sensual itu sangat kontras ketika berada ditengah hutan belantara, atau dibalik bukit pegunungan Randu, saat menembak mati musuhnya tanpa berkedip dan tanpa mengeluarkan suara, karena selalu dilengkapi peredam suara yang mumpuni.
Roza yang pernah meraih gelar Order Of Glory teh Guns, merupakan gelar bergengsi bagi kalangan sniper dunia, karena selalu sukses menembak dua terget dengan dua kali tembakan sekaligus ini, tak jarang menemukan ancaman bahaya ditengah hutan belantara dari binatang buas, dan itulah pertama kalinya Roza merasa berutang budi pada Foster, salah satu anggota Marinir Soviet, karena tanpa sepengetahuanya nyawanya diselamatkan Foster dari terkaman Ular Piton raksasa. Tidak hanya itu, Foster juga menyelamatkan Roza saat hampir terbawa arus gelombang dasyat ditengah laut Merah, dimana Roza nyaris terbungkus gelombang yang membawanya kejurang yang terjun penuh bebatuan cadas.
Sehingga pada suatu kedaan perang, semua pasukan tewas terjebak ranjau dan hanya Roza bersama Foster yang selamat bersembunyi dicela hutan randum yang berbatasan dengan benteng musuh.
Foster cukup cekatan mencari buah dan memancing ikan untuk mereka bakar sebagai makanan dalam persembunyian itu. Itulah pertama kalinya Roza menaruh perasaan wanitanya terhadap lawan jenisnya. Foster sadar akan situasi hati mereka, namun ada satu hal yang merupakan kesalah fatal Foster, karena tak berani mengakui dirinya telah beristeri dan memiliki seorang anak balita.
Roza Saat Masih Perawan 
Kebutuhan bilogis seringkali sejajar dengan kebutuhan jasmani yang telah terpenuhi, apalagi selama beberapa hari dibalik hutan randu yang lebat itu, keduanya memakan buah dan ikan sedapatnya, terkadang ada juga rusa dan apel hutan.
Foster yang sesungguhnya memiliki libido seks yang besar, apalagi hampir dua bulan telah berjauhan dengan isterinya, akhirnya hanyut dalam pagutan bibir dengan Roza  disamping api unggun kecil yang mereka nyalahkan sebagai pengusir hawa dingin ditengah hutan belantara.
Entah siapa diantara mereka yang mendahului, yang jelas dimalam buta yang dingin itu mereka saling mereguk kehangatan jiwa yang hingga dini hari bercinta sedasyatnya hingga kedua tubuh bugil sepasang Tentara itu berpeluh keringat basah.
Oh Foster tak menyangka ketika bangun pada paginya, melihat ada bercak darah memerah disekitar jacket yang mereka jadikan sebagai alas tidur. Roza dengan tulus menyerahkan kesucian hatinya dan perawannya kepada Foster yang sudah beberapa kali menyelamatkan nyawahnya.
Entah berapa kali mereka mengulang adegan bercinta ditengah hutan persembunyian itu, karena ternyata keduanya sama sama memiliki libido seks yang tinggi dan menggebuh. Hingga akhirnya keduanya mampu merebut senjata musuh dan meledakan markas musuh sampai kemudian mengusai radio telekomunikasi milik musuh untuk mereka gunakan menghubungi markas kompi kesatuannya.
Tak pernah diduga betapa terkejutnya dan sakitnya hati Roza saat dilapangan udara markas pasukan, mereka selain disambut bangga oleh para komandan, tapi juga Foster disambut seorang wanita yang membawa anaknya, memeluk dan menangis bahagia karena berhasil diselamatkan.
Roza tak menyangka kalau lelaki yang selama beberapa minggu dipersembunyian hutan belantara itu menggumuli hutan lebat setapak milik khusus wanitanya, ternyata telah memiliki isteri dan seorang anak.
Roza langsung melangkah memasuki mobil Jeep ayahnya yang menjemput, tanpa perlu mendengar penjelasan lagi dari Foster. Hampir sepekan Roza mengurung diri didalam kamarnya, dan berulah kemudian semua kemarahannya itu ia tumpahkan melalui latihan menembak yang mampu dia lakukan secara jitu sejauh satu kilometer lebih. Prestasi ini membuatnya menjadi seorang wanita sniper yang paling ditakuti lawan, dan paling disegani oleh para komandan tempurnya.
Roza tampil seksi setiap hari didalam rumah
Setahun berlalu Roza sudah berpisah kompi dengan Foster yang ditempatkan dimarkas persenjataan Marinir, kembali mendapat tugas khusus dari Negara, untuk menembak mati bandit teroris Al Bagdi di Afganistan. Dengan dibantu seorang agen KGB, Roza berhasil mendekati sebuah rumah mewah milik Al Bagdi yang 24 jam dijaga oleh para penembak jitu.  Dan dari sebuah kamar diseberang rumah mewah itulah Roza menggunakan Senjata Laras Panjang Grenweat buatan Rusia, sebuah senjata yang paling dasyat dengan menggunakan amunisi ukuran 17 MM, lengkap dengan predam dan kaca keker mutahir, pada hari itu Roza mempu menewaskan Al Bagdi dengan pengawalnya dan isi keluarga total berjumlah 68 orang ditembaknya mati, dan semua korbannya tewas dengan peluru yang menembus kepala.
Karena keberhasilan yang cemerlang itulah, James, anggota khusus KGB bertubuh jangkung berusia 32 tahun, mengajak Roza mencari hiburan mendengarkan musik Country dengan meneguk Hannesy sambil mereka tertawa ria dimeja bar hingga keadaan Roza sempoyongan karena pengaruh minuman alkohol jenis Hannesy, sebuah jenis minuman elit yang mengandung ginseng pilihan. Keduanya sudah saling berciuman ganas saat masih didalam lift yang menuju kelantai paling atas sebuah hotel mewah dijantung kota Afganistan. Dasyatnya mereka sepakat memperpanjang dua malam lagi dihotel mewah itu, dan segila gilanya adegan blue yang ada, masih jauh kalah dengan adegan ranjang Roza yang bertubuh seksi dan James yang bertubuh jangkung berhidung mirip Arabian.
James sendiri merasa perempuan sniper yang dikaguminya itu masih perawan karena memang selain sangat sempit dan masih mengeluarkan sedikit bercak darah karena desakan bazoka James yang memiliki size super big itu. Namun pengaruh alkohol Hannesy dan hampir setahun tidak merasakan setelah Foster ditengah hutan itu, membuat Roza kembali ganas seganas dirinya saat melakukan pembunuhan itu.
Stamina yang prima, libido yang tinggi, ditambah rasa lapar setelah pernah merasakan kenyang menikmati menu spesial bersama Foster, membuat Roza diluar dugaan mampu mengimbangi kekuatan James diatas ranjang, bahkan sampai tak sadar remasan kuat tangan wanita sniper itu membuat robek sprei ranjang hotel.
Kemesraan mereka terus berlanjut beberapa bulan lagi setelah tiba dinegerinya Rusia, namun disaat cinta mereka bersinar itulah, mendadak kabar duka menyatakan James mengalami kecelakaan tunggal dimana mobilnya terjun kedalam jurang dipinggiran  kota Stovia. Roza sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa kekasih barunya itu, tapi lebih sakit lagi ketika di acara pemakaman James, sang Sniper yang ditakuti dunia itu, melihat tangisan seorang wanita yang sedang hamil besar, adalah isteri yang baru dinikahi James setahun lalu. Roza dengan bercampur rasa mencoba kuat saat melemparkan kembang ditangannya kedalam liang kubur James saat akan ditimbuni tanah merah.
Rasa sakit dan kecewa yang tak bisa dicurhatinya kepada orang lain inipun membuat Sniper seksi yang semakin bahenol nerkom karena sudah merasakan panasnya ranjang, terlihat semakin memikat dan seksi. Namun sampai sepenggal kisah nyata nya ini ditayangkan hanya dimedia online digital Info Breaking News, sang Sniper bertubuh cantik yang memiliki bentuk payudara paling indah, sekal kencang blom kendur ini, masih trauma dan menyepi sendiiri dipingggiran Pantai Kuta Bali Indonesia nan mempesona hatinya. *** Emil Fosters.



Subscribe to receive free email updates: