Digunakan Patroli, Mobil Milik Negara Dibakar Blandong Kayu

Kondisi mobil yang dibakar massa tak dikenal ketika digunakan polhut berpatroli hutan melewati Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo. (foto: dok-ib)
BLORA. Mobil milik negara jenis strada dengan nopol H-1631-MA yang digunakan petugas Perhutani berpatroli mengawasi hutan, dibakar oleh puluhan orang tak dikenal yang diduga kuat para blandong atau pencuri kayu jati. Untung tidak sampai menimbulkan korban jiwa, hanya saja empat petugas polisi hutan (polhut) Perhutani mengalami luka-luka.

Empat polhut itu kena pukul dan lemparan batu. Peristiwa itu terjadi di hutan wilayah BKPH Kalisari masuk Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, pada Rabu (15/8/18) malam.

Bambang Supriyono, komandan regu (danru) Polhutmob KPH Blora bercerita, awalnya ia mendapatkan panggilan untuk membantu personel asisten perhutani (asper) yang mengetahui adanya penebangan pohon secara illegal.

Namun, saat hendak keluar hutan melalui Dukuh Kedungkenongo Desa Sidomulyo, mobil yang ditumpangi petugas dihadang dengan kobaran api. Saat itu pula, mobil juga dilempari batu oleh sekelompok orang yang memakai penutup kepala.

"Kami langsung dihadang pakai korbaran api di jalan yang mau dilalui. Kalau api yang didepan satu, cuma jalan alternatif lain juga ada apinya. Sebelum sampai ke kobaran api itu sudah dilempari batu. Tujuannya ke mobil semua," papar Bambang, Kamis (16/8/2018).

Bambang yang merasa sebagai komandan regu, bermaksud keluar mobil dan menghampiri kerumunan massa untuk bernegosiasi. Namun upaya itu gagal karena massa sudah emosi dan brutal.

Ia bersama temannya berusaha menyelamatkan diri lari menuju hutan karena kalah dari segi jumlah personil. Polhut hanya ada tujuh orang, sedangkan massa sekitar 20 – 30 orang. Saat itu ia berkeinginan untuk bernegosiasi, namun gagal. Sedangkan anggota lainnya menyelamatkan diri dari lemparan batu dibalik mobil.

"Akhirnya kami mundur dan meninggalkan mobil. Ternyata tidak lama mobil yang kami tinggalkan dibakar oleh massa hingga habis," lanjutnya.

Atas kejadian itu, polisi langsung memasang police line dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti (BB), dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Perkembangan terbaru, Polisi menggelar rapat koordinasi (rakor) tertutup dengan pejabat Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah, di Mapolres Blora.

"Belum ada pelaku yang tertangkap, siang ini kami gelar rapat dengan pejabat Perhutani Divre Jateng," jelas Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kasat Reskrim AKP Heri Dwi Utomo. (res-ib)

Subscribe to receive free email updates: