Lombok Tengah, sasambonews.com- Bupati Lombok Tengah H.M.Suhaili menyatakan pariwisata Lombok Tengah masih aman jika dibandingkan daerahnya lain karena gempa yang terjadi beberapa kali tidak membuat infrastuktur pariwisata rusak. "Danpak yang ditimbulkan oleh gempa tak berpengaruh besar pada pariwisata kita buktinya secara fisik tak ada bangunan hotel yang rusak bahkan retak sekalipun" kata Bupati dalam keterangan Persnya menyikapi mulai sepinya wisatawan di Sempiak Hotel Jumat sore 31/8
Bupati mengakui Bumi Lombok sedang diguncang gempa akan tetapi khusus di Lombok Tengah gempa yang terjadi tidak terlalu berdampak seperti halnya di KLU, Lombok Timur dan beberapa daerah kabupaten kota di Lombok termasuk juga pulau Sumbawa. "Alhamdulillah wasyukurillah, khusus di Lombok Tengah tidak terlalu berdampak sehingga masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa" kata Bupati didampingi Kepala Dinas Pariwisata Loteng H.L.Putria dan Ketua PHRI Loteng termasuk juga kepala desa Selong Belanak dan Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng.
Bupati menegaskan Lombok Tengah masih tetap dalam kondisi aman meskipun sempat digoncang gempa karena itu sampai sekarang ini Lombok Tengah masih dalam keadaan aman, tertib, damai, nyaman indah untuk dikunjungi. "Apa yang kami sampaikan sekarang ini adalah fakta dan nyata, kalau memang berdampak maka kita akan sampaikan apa adanya, tak kami sembunyikan" ungkapnya.
Sementara itu Ketua PHRI Lombok Tengah H.L.Fathurahman mengamini apa yang disampaikan Bupati tadi "Apa yang disampaikan Bupati tadi memang itu adanya, destinasi wisata di wilayah selatan tidak berdampak pada kerusakan fisik bangunan hotel maupun inprastruktur jalan" jelasnya.
Selama ini di setiap kejadian gempa selalu dikatakan gempa Lombok namun kalau dipisahkan maka tidak sama antara KLU ataupun daerah lain di Lombok dengan Lombok Tengah. "Kita kena imbas pemberitaan, padahal Lombok Tengah masih aman untuk dikunjungi" kata Fatur.
Menurutnya, imbas dari gempa, kondisi pariwisata Lombok Tengah sekarang menurun drastis. Tamu wisatawan yang menginap paling banter 2 sampai 10% saja.
"Yang kami rasakan sebagai pelaku pariwisata kena imbas isu, tingkat hunian paling tinggi 10% saja padahal wisatawan disini aman aman saja dan kita harapkan wisatawan itu bercerita kepada temannya tentang kondisi sebenarnya di Lombok Tengah" jelasnya.
Pemilik Sempiak Vila ini menyampaikan terimakasihnya atas upaya pemda dalam memulihkan pariwisata di Lombok Tengah dan pihak PHRI sendiri akan menyampaikan ke pelaku pariwisata agar tidak termakan isu tak bertanggungjawab. PHRI juga berharap kepada kepala desa agar masyarakatnya tidak termakan isu itu sehingga berpengaruhkepada wisatawan.
"Kami sangat butuhkan pengertian masyarakat agar tak termakan isu termasuk juga kita meminta kepada kepala desa agar himbau warga nya tak buat tenda dipinggir jalan, itu berpengaruh ke wisatawan" jelasnya.
Di berharap semuapihak dapat membantu memulihkan pariwisata Lombok Tengah termasuk juga kalangan pers. "Kita doakan agar kejadian gempa tak terulang lagi" jelasnya. Am