Makassar, Info Breaking News - Presiden Joko Widodo meminta (Jokowi) kepada seluruh anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), sebagai salah satu kekuatan di Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin yang ditugaskan di desa dan kelurahan, untuk meredam serta menangkal penyebaran informasi bohong atau hoax.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada Babinsa wilayah Kodam XIV Hasanuddin di Balai Prajurit Jenderal Yusuf, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (29/7).
"Hoax atau kabar bohong berasal dari media sosial, yang seperti itu harus mampu diredam. Jangan sampai fakta yang tidak benar bisa membuat masyarakat resah," tegas Presiden.
Menurut Presiden, di tengah banyaknya hoax di masyarakat, upaya peredaman harus maksimal, agar tidak terjebak dalam politik adu domba. Adapun Babinsa dibebani tugas untuk meluruskan informasi bohong tersebut serta melihatnya dengan logis.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengambil contoh saat ia mendapat serangan hoax dikaitkan sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI). Awalnya tidak digubris, namun belakang rakyat mulai terpengaruh. "PKI itu dibubarkan tahun 1965, lantas saya baru lahir 1961, saya waktu itu kan baru umur empat tahun, lah masa sudah jadi orang dewasa, fotonya pun saya disandingkan dengan Aidit pimpinan PKI di gambar ini. Tentu ini membuat saya merasa sedih," ungkapnya sambil menujukkan foto yang dimaksud saat ditampilkan di layar.
Jokowi menyampaikan sejak kecil ia dididik orangtuanya di lingkungan keagamaan dengan berbagai organisasi keislaman seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya.
Jokowi mengaku prihatin melihat proses politik dengan cara-cara tidak baik. "Kalau saya tidak bisa seperti itu. Politik harus mendewasakan masyarakat, inilah yang harus kita tempuh agar masyarakat dewasa berpolitik," ucapnya menegaskan kepada ratusan anggota Babinsa dari berbagai daerah wilayah Kodam XIV Hasanuddin.
Melihat fenomena yang berkembang tersebut, Jokowi berharap agar tugas Babinsa dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang informasi yang benar dengan cara persuasif. Babinsa harus segera meredam informasi bohong agar tidak menjadi opini publik.
Pada kesempatan itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memberikan pengarahan kepada Babinsa yang hadir. Dilaporkan sebanyak 2.000 dari total 3.800 personel Babinsa yang ditempatkan di 367 kelurahan dan desa hadir untuk mengikuti pengarahan presiden.
"Ada beberapa anggota Babinsa yang didatangkan khusus menggunakan pesawat Hercules karena tempat bertugasnya di daerah terluar dan perbatasan. Selain itu, dihadirkan empat sosok Babinsa yang mempunyai prestasi membantu masyarakat," ucap Hadi.*** Edward Supusepa.