KRUCIL ,KRAKSAANONLINE.COM – Potensi alam Kabupaten Probolinggo memang selalu menjadi perhatian di kancah nasional. Salah satu buktinya adalah ditunjuknya kawasan kebun kopi milik Kelompok Tani "Rejeki 17" Dusun Pesapen Desa Watupanjang Kecamatan Krucil sebagai pelaksana pilot Project pada Program Desa Pertanian Organik yang menjadi salah satu agenda dalam program Nawacita Presiden Joko Widodo sejak awal tahun 2016 sampai tahun 2019.
//
Karena didalamnya harus mengacu kepada segudang aturan yang mengikat dan regulasi perkebunan organik yang telah ditetapkan sebelumnya , praktis kawasan kebun kopi Arabika ini harus selalu dalam kondisi teratur, bersih dari sampah dan bebas bahan kimia jenis apapun. Asri dan indah mungkin lebih tepat untuk menggambarkan suasana alam di areal kebun kopi seluas 37,02 hektar ini.
Seiring dengan fenomena tren perkopian di tengah masyarakat dewasa ini juga diikuti banyaknya kemunculan para pecinta kopi dari berbagai kalangan. Kondisi ini tidak dipungkiri akhirnya mempengaruhi permintaan pasar terhadap kopi itu sendiri bahkan menarik perhatian khusus publik untuk mengetahui lebih jauh tentang kopi.
Berkaca dari hal tersebut, Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Wisata Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan KPH Probolinggo menilai kawasan perkebunan kopi "Rejeki 17" ini juga memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor wisata. Hal ini diungkapkan oleh Wahid Nurrahman, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo selaku ketua tim khusus tersebut.
"Kawasan perkebunan kopi organik ini sangat berpotensi untuk di kembangkan menuju desa wisata berbasis konservasi dan edukasi pertanian organik. Lokasi perkebunan yang Asri, dan tertata rapi dengan tata kelola kebun organik ini jarang di ketahui oleh masyarakat luas," ungkap Wahid Nurrahman saat mengunjungi kebun kopi poktan Rejeki 17 beberapa waktu yang lalu.
//
Menurut Wahid, wacana ini juga selaras dengan rencana pengembangan wisata yang sebelumnya telah digagas dan mulai digarap di kecamatan Tiris dan Krucil. Menurutnya Krucil dan Tiris memiliki daya tarik wisata alam yang lengkap dengan pendukungnya dan layak untuk di kembangkan.
"Wisata danau, air terjun, sumber air panas, cagar alam taman hidup dan padang savana, semuanya itu didukung dengan kekayaan potensi pertanian didalamnya seperti buah-buahan, sayuran, hasil peternakan dan ditambah kini adanya kebun kopi organik," katanya meyakinkan.
Lebih lanjut Wahid menambahkan, salah satu faktor penunjang utama untuk mendorong pengembangan sektor wisata adalah infrastruktur yang memadai. Oleh sebab itu kedepan pihaknya akan lebih bersinergi lagi bersama eksekutif Pemkab Probolinggo. Dan untuk mengawali langkah, anggaran Jaring Masyarakat (jasmas) tahun 2019 miliknya akan diusulkan untuk peningkatan kualitas jalan kabupaten di desa Watupanjang sepanjang 3.000 meter.
"Kami harap kedepan di tahun 2019 kita bisa mengupayakan agar sebagian anggaran Kabupaten Probolinggo bisa diarahkan untuk pengembangan perkebunan kopi Kabupaten Probolinggo tidak hanya sebatas di Krucil saja, karena di daerah lain juga ada yang memiliki potensi yang sama," tandasnya.
Harapan ini diamini oleh Kus Junaidi, kepala desa Watupanjang yang juga anggota dari poktan Rejeki 17. Untuk mendukung salah satu komoditas di desa nya, Kus Junaidi selama menjabat kepala desa pihaknya mengakui juga telah menyalurkan sebagian Anggaran Dana Desa untuk peningkatan kualitas jalan secara bertahap. "Sementara kami prioritaskan pada ruas jalan desa utama, khususnya yang bisa dilalui oleh kendaraan roda 4, alhamdulillah total sudah 11 titik telah kami selesaikan," ungkap pria berkumis tipis ini.
//
Mewakili Poktan Rejeki 17 ia juga menyambut baik atas rencana pengembangan desa wisata ini. Jika ini benar benar terealisasi pihaknya yakin hal ini akan menumbuhkan peluang kerja bagi masyarakat setempat, dampak nyata yang akan dirasakan yaitu akan mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kus Junaidi menjelaskan sampai saat ini, sambil menunggu audit dari Lembaga Sertifikasi Organik dari Kementan, kebun kopi milik poktan Rejeki 17 ini sudah bisa memproduksi kopi. Karena pada tahun 2017 juga telah di drooping berbagai alat produksi untuk menunjang pengolahan kopi pasca panen. "Saat ini kami sudah melaunching dua produk andalan kami, yaitu kopi Arabika Krucil dan Kopi Lanang Krucil dalam kemasan 100 gram. Dengan cover yang kekinian dan tentu saja cita rasa dan kualitas organik namun dengan harga standar kopi pada umumnya," ucapnya setengah berpromosi.
"Desa Watupanjang kaya akan hasil alam, selain kopi Arabika, disini kami juga memiliki kebun pisang, kolang – kaling, kebun aren, dan juga penghasil gula aren. Intinya kami semua siap untuk mendukung rencana baik dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo ini, " pungkasnya. (Hendra)
BACA :