Pertemuan tokoh pemuda dengan sihar Sitorus |Foto: istimewa |
SIDIMPUAN - Masyarakat dinilai sudah sangat memahami bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di negara ini. Persoalan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang kerap dijadikan senjata politik tidak akan mampu memecah persatuan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan tokoh pemuda muslim Sidimpuan, Sumurung Sinaga dalam pertemuan bersama Sihar Sitorus. Mantan aktivis 98 yang aktif dalam gerakan mahasiswa Muhammadiyah di Sidimpuan tersebut mengatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang tidak bisa dibedakan oleh karena hal-hal yang berbau Sara. "Demikian juga dengan pasangan Djarot dan Sihar Sitorus atau Djoss yang maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2018. Pasangan yang sudah kita anggap paling ahli di bidangnya. Sehingga masyarakat juga harus melihat secara rasional agar pembangunan Sumut lebih baik lagi," katanya di Sidimpuan, kemarin.
Sumurung mengatakan bahwa yang harus dilihat dari pemilihan pemimpin adalah kapasitasnya. Yakni meliputi kemampuan dan visi misi dalam membangun masyarakat agar lebih baik lagi. "Jadi kita tetap optimis bahwa masyarakat tidak bodoh lagi dan akan bijak memilih yang memang ahli di bidangnya," jelasnya.
Sementara tokoh pemuda Sidimpuan, Andi Jaka Sipahutar yang memfasilitasi pertemuan dengan para tokoh masyarakat Sidimpuan tersebut mengatakan bahwa pemimpin yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut adalah calon yang tepat yang memimpin Sumut. Pasangan nomor urut dua itu merupakan komposisi yang tepat dalam menata pembangunan daerah yang saat ini mengalami degradasi. "Jadi kita masyarakat juga akan bekerja maksimal dan menyakini Djoss menang. Karena kita berharap perubahan yang sudah dekat terjadi dan tidak boleh ditunda lagi," jelasnya.
Sementara Sihar Sitorus mengatakan bahwa program yang diusung Djoss adalah program yang sudah sangat dibutuhkan Sumut serta bukan hanya untuk pendukung Djoss. Karena tujuan Sumut baru, Sumut yang hebat dan Sumut yang bersih diperuntukkan bagi seluruh rakyat. Karena itu, jika ingin perubahan itu terjadi maka masyarakat harus ikut berjuang bersama dan perjuangan itu harus dilakukan lewat pemungutan suara nantinya. "Jangan golput, karena kita harus menggunakan suara kita untuk kemenangan," paparnya. (red/rls)