Sihar ajak main bola anak-anak |Foto: Istimewa |
Medan,- Kecintaan dan perhatian Sihar Sitorus pada sepakbola sangat besar dan terus melekat dalam dirinya. Bahkan saat kampanye damai di Sibolga dan Tapanuli Tengah belum lama ini, ia selalu menyempatkan diri untuk memberikan perhatian bagi anak-anak maupun orang dewasa yang menyukai olahraga yang paling banyak diminati ini.
Saat itu, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara ini diajak melihat langsung kondisi penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jolong Basusuk Jalan Merpati Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga, Kamis (29/3/2018) lalu.
Saat memasuki kompleks Rusunawa, terlihat belasan bocah tengah bermain sepakbola. Sekilas ia melihat keseruan bocah-bocah penghuni rusunawa itu bermain bola di halaman. Sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam, Sihar yang berpasangan dengan Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat itu langsung diajak ke lantai dua rusunawa.
Di sana Paslon Gubernur Sumut yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melihat langsung kondisi dan mendengarkan keluhan penghuni Rusunawa Jolong Basusuk itu. Mantan Exco PSSI itu berkeliling melihat kondisi rusunawa yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu.
Usai 20 menit mengitari kompleks, belasan bocah laki-laki langsung mengerumuninya.
"Pak minta bola lah. Kami mau main bola, Pak. Bola kami rusak," ucap salah seorang bocah kepada Sihar.
Mendengar perkataan bocah itu, langkah Sihar pun terhenti. Dirinya melihat kondisi bola yang dimainkan anak-anak tersebut memang sudah tidak bagus. Lapisan permukaan bola yang sudah mengelupas juga tekanan angin yang kurang, membuat permainan sepak bola jadi ala kadarnya.
Halaman rusunawa yang dijadikan tempat bermain sepakbola itu pun terlihat seadanya. Gawang dibentuk dari tumpukan sandal berjarak sekitar 3 meter. Kondisi ini membuat dirinya merasa miris. "Main bolanya di sini ya? Kenapa tidak dilapangan. Saya beri bola, kalian bentuk dua tim dulu. Kalian harus serius main bolanya ya. Biar jadi pemain sepakbola yang andal," kata Sihar sambil memberikan bola.
Memang, Sihar telah mempersiapkan bola yang dibawa timnya. Bola ini selalu dibawa tiap dirinya berkunjung dan menemui langsung warga. Bola ini kerap diberikan kepada kerumunan anak-anak yang sedang bermain bola.
Kegemarannya memberikan bola itu tak hanya berlaku pada bocah saja. Saat berkunjung ke Barus, sekumpulan pria dewasa bahkan meminta bola kepadanya saat mengunjungi Tugu Titik Nol Islam Nusantara di Kota Barus.
"Sepakbola adalah olahraga yang tak kenal usia, dan status sosial. Sayangnya banyak yang saya temui, warga bermain sepakbola di tanah kosong, bukan di lapangan sepakbola sebenarnya. Ini harus kita ubah, berikan sarana dan prasarana untuk masyarakat yang representatif," tegas Sihar.
Dengan sarana dan prasarana olahraga yang baik, tambahnya, maka bisa membantu anak-anak menyalurkan hobinya dengan harapan menjadi pesepakbola yang andal.
"Yang menjadi harapan bagi Sumut dan bangsa ini, yakni menjadi pesepakbola profesional," ujar Sihar optimistis. (red/rls)