Advokat Senior JS.Simatupang SH MH Bersama CEO Media Breaking News Group Emil Foster Simatupang |
Jakarta, Info Breaking News - Demi tegaknya hukum sebagaimana yang diamanahkan oleh AD/ART serta hasil Munas Bali dan Munalub Partai Golkar yang sekarang, dimana salah satunya yang paling fatal adalah dihilangkannya jabatan Ketua Harian oleh Airlangga Hartarto sebagai ketum baru Partai Golkar, yang justru melakukan restrukturisasi perombakan secara menyeluruh, bukan melakukan revitalisasi sebagaimana yang di amanahkan oleh keputusan Munaslub 2017.
Sekali secara tegas JS. Simatupang SH MH yang merupakan salah satu Ketua DPP MKGR Kubu Mien Sugandhi berpusat di Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, dan sangat salah besar jika ada pihak lain yang menyebutkan JS.Simatupang dari Kubu Ormas MKGR, karena JS. Simatupang bukan dari Kubu Ormas MKGR tapi adalah asli merupakan salkah satu Ketua MKGR Mien Sugandhi, sehingga Anak Medan yang juga dikenal sebagai mantan Ketua AMPI Jakarta Timur, dan juga mantan Wakil Ketua AMPI DKI Jakarta itu, kini sedang mengkaji bersama rekannya dari Poros Penegak AS/ART Partai Golkar, untuk mengambil langkah hukum sekaligus akan melaporkan Airlangga Hartarto ke Bareskrim Polri terkait kebijakan Airlangga yang dinilai telah menciderai amanah AD/ART Patrai Golkar yang seutuhnya.
"Apalagi ternyata banyak diantara para pengurus yang baru dibentuk Ailangga itu terkesan merupakan titipan orang tertentu, dan ada diantaranya masih bermasalah hukum, sehingga sangat disesalkan banyak pihak." ucap JS. Simatupang secara blak-blakan.
JS. Simatupang yang juga dikenal sebagai advokat senior yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi PERADI ini secara tegas menyebutkan ada sejumlah kebijakan yang dinilai sangat menyimpang telah dilakukan oleh Airlangga, diantaranya ;
"Oleh karena itu haruslah dirombak lagi. Kembalikan ke AD/ART. Jangan sesuka hati. Ini bukan partai milik pribadi yang bisa berbuat sesuka hatinya sekalipun dia sudah menjabat sebagai ketum," kata Simatupang kepada Info Breaking News, Minggu (4/1/2018) di Jakarta. *** Ira Maya.