Jalan Panjang Menuju Pembangunan Jembatan Bengawan Solo di Kradenan

Sudah puluhan tahun warga di Kradenan dan Ngraho memanfaatkan perahu sederhana sebagai alat penyebrangan karena jembatan tak kunjung dibangun. (foto: dok-infoblora)
BLORA. Keinginan warga Kecamatan Kradenan untuk bisa menikmati infrastruktur jembatan penyeberangan Sungai Bengawan Solo dari wilayahnya menuju Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur nampaknya belum bisa terwujud dalam waktu dekat.

Pasalnya, jembatan yang diidamkan warga untuk mempersingkat jarak tempuh kendaraan dari Blora wilayah selatan menuju Bojonegoro atau Ngawi itu masih harus melalui proses panjang antara kedua wilayah Kabupaten beda Provinsi ini.

Asisten 2 Sekda Blora Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Slamet Pamudji SH. M.Hum belum lama ini menyatakan bahwa Pemkab Blora saat ini terus mengupayakan agar pembangunan jembatan itu bisa segera dilakukan.

"Prosesnya masih panjang. Senin lalu baru kita rapatkan kembali untuk menyusun kesepahaman antara Pemkab Blora dengan Pemkab Bojonegoro. Minggu depan tim dari Pemkab Blora akan berkunjung ke Bojonegoro untuk membahas ini bersama," ujar Slamet Pamudji, kemarin.

Hal itu dilakukan karena jembatan yang akan dibangun merupakan penghubung dua wilayah Kabupaten sehingga perlu adanya kesepahaman kedua wilayah untuk melaksanakan pembangunan. Dengan begitu diharapkan sumber pendanaan proyek bisa diupayakan bersama, baik dari APBD Kabupaten, Provinsi atau APBN Pusat.

Diketahui bersama, sudah sejak beberapa tahun lalu kabar akan dibangunnya jembatan yang terletak di Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kab.Blora menuju Desa Luwihaji Kecamatan Ngraho Kab.Bojonegoro telah berhembus. Namun hingga kini tanda-tanda pembangunan belum nampak karena masih dalam proses pembahasan bersama antara kedua wilayah.

Bupati Bojonegoro sendiri, Suyoto saat berkunjung ke Blora pada tahun 2016 lalu menyatakan persetujuannya jika akan dibangun jembatan penghubung Ngraho menuju Kradenan. Karena menurutnya jembatan nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah. 

(berita sebelumnya : klik Didukung Ganjar, Pembangunan Jembatan Bengawan Akan Dipaparkan ke Kemen PU)

Sampai sekarang sudah puluhan tahun warga di kedua wilayah memanfaatkan perahu sederhana sebagai alat penyebrangan yang dinilai sangat membahayakan saat air Bengawan Solo naik seperti saat musim hujan sekarang. (res-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: