Jaga Kualitas SDM, Perwira Titipan Dilarang di Sekolah Pimpinan Polri

Asisten Sumber Daya Manusia (SDM), Kapolri Irjen Arief Sulistyanto
Surabaya, Infobreakingnews - Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri Irjen Arief Sulistyanto meminta kepada para pejabat pengemban fungsi SDM untuk menjaga marwah SDM Polri yang telah positif dalam setahun ini.

Hal itu dikatakan Arief dalam Rakernas SDM yang digelar di Surabaya, Rabu (7/2/2018). Dalam acara tersebut, hadir pula para pejabat SDM Mabes Polri dan para Kepala Biro (Karo) SDM seluruh Indonesia.

"Marwah SDM yang sudah baik untuk dijaga. Kita di sini itu untuk membangun komitmen dan integritas, membangun tekad. Ini yang utama. Perkerjaan kita sebenarnya sudah jelas hanya perlu inovasi yang baru," kata Arief.

Beliau menambahkan rekrutmen dan seleksi anggota polisi di semua jalur harus dilakukan dengan jujur dan konsisten, tidak menyimpang dan tidak main-main dengan tujuan yang tak lain adalah guna mencari calon polisi dan pemimpin Polri yang unggul dan berintegritas.

"Begitu pula untuk seleksi peserta pendidikan pengembangan umum yang akan diikuti oleh para anggota kita. Tak boleh ada katebelece, sponsorship, termasuk bagi mereka yang mau ikut Sespimmen (Sekolah Pimpinan Menengah)," lanjut Arief.

Jika kedapatan menggunakan katebelece dan sponsorship, maka, selain akan didiskualifikasi dan dipanggil oleh Karo Binkar SDM Polri, nama mereka akan diumumkan ke media secara terbuka.

"Biar tahu. Biar kapok. Titip menitip adalah mental perwira Helo Kitty karena takut bersaing secara fair. Apa jadinya jika perwira model begini ini yang dapat kesempatan sekolah," tegas Arief.

Sespimmen adalah sekolah yang bisa diikuti oleh perwira Polri berpangkat Kompol atau AKBP dengan kriteria tertentu termasuk Masa Dinas Dalam Pangkat (MDDP).


Pendidikan selama tujuh bulan ini penting bagi peningkatan karir seseorang, sehingga tidak jarang ada kasus perwira yang curang dan menggunakan segala cara untuk bisa diterima. ***Elsyanti Wirawan

Subscribe to receive free email updates: