Jakarta, Info Breaking News - Dalam Media Port Visit yang digelar oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC di Bandar Jaya A-C & Lapangan Pelabuha Tanjung Priok (05/02/2018), yang kali pertama dilaksanakan dan dihadiri oleh kurang lebih 50 jurnalis dari berbagai media baik cetak, elektronik dan digital.
Media Port Visit itu dihadiri oleh jajaran Direksi IPC, GM Tanjung Priok, Dirut PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), Dirut PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan GM TPK Koja.
Sementara perwakilan dari stakeholder hadir Kepala Otoritas Pelabuhan, Kepala KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Kapolres KPPP Tanjung Priok, dan Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok.
Dalam kata sambuntannya, Elvyn mengatakan IPC sebagai BUMN kepelabuhanan terbesar menyadari bahwa pelabuhan-pelabuhan di bawah IPC, terutama Tanjung Priok, tidak hanya menjadi pintu gerbang utama ekspor-impor dan barang antar pulau di Indonesia, tetapi juga barometer perekonomian nasional.
"Untuk itu kami berkewajiban menyampaikan informasi terbaru tentang perkembangan dan rencana pengembangan pelabuhan guna mendukung program pemerintah mambangun sistem logistik kelautan yang dapat melayanani tanpa henti dari Sabang sampai Merauke sehingga menggerakkan roda perekonomian nasional secara efisien dan merata," tegasnya.
Lebih lanjut Elvyn mengatakan, 2017 merupakan tahun "Enhancement" IPC secara komprehensif terus bertransformasi guna mewujudkan kinerja unggul dan berkesinambungan.
Perseroan fokus menjalankan corporate roadmap untuk menegakkan pencapaian perusahaan melalui empat bidang penting yang menjadi fokus IPC. yaitu Operational & Service Improvement, Expansion of Subsidiaries, Infrastructure Development dan Optimize IT Utilization.
"Untuk itu, IPC telah melakukan inovasi-inovasi yang bertujuan memperbaiki pelayanan dan operasional, di antaranya upaya menekan angka dwelling time," ujarnya.
Upaya tersebut antara lain melalui pembuatan Integrated Container Freight Station (CFS Center), modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang dilaksanakan dalam bentuk implementasi VTS (Vessel Traffic System), MOS (Marine Operating System), Inaportnet, NPK dan PK TOS, Auto Tally dan Auto Gate serta E-Service.
"Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan jasa kepelabuhanan selain bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam bertransaksi, juga untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) terhadap transparansi biaya pelayanan jasa," kata Elvyn.
Dari sisi keuangan, papar Elvyn, kinerja perusahaan 2017 berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp10,52 triliun (unaudited) atau naik 17,8% dari tahun sebelumnya serta laba usaha Rp3,07 triliun (unaudited) atau naik 12,74%.
Adapun, EBITDA naik 22,3% atau Rp3,85 triliun (unaudited) dan BOPO turun 1,75% menjadi sebesar 70,57%. Untuk pertumbuhan dividen korporasi, IPC yang merupakan penyumbang dividen terbesar untuk BUMN kepelabuhanan telah mencatatkan kenaikan 21,9% dari tahun 2016, yakni dari Rp371,93 miliar (audited) naik ke Rp 453,44 miliar (unaudited).
Sementara itu, dari sisi operasional, realisasi trafik arus peti kemas tercapai 6,92 juta TEUs naik 11,2%, non petikemas naik 2,79% menjadi 57,06 juta ton, kunjungan kapal naik 3,87% menjadi 34.662 unit serta arus penumpang turun 13,99% menjadi sebanyak 608,12 ribu orang.
Guna mewujudkan kinerja unggul berkesinambungan, sejumlah pencapaian korporasi juga telah dicatatkan di antaranya skor GCG tahun 2016 naik 10 poin dari tahun sebelumnya menjadi 93.32 dengan kategori "Sangat Baik".
Pencapaian skor KPI 2017 adalah 101,1% dengan hasil assessment KPKU memperoleh nilai 553,5 (klasifikasi good performance dengan rentang 476-575) dimana skor tersebut juga melebihi target KPKU 2017 yaitu 540.
Untuk target kinerja 2018, pendapatan usaha ditargetkan naik 11,02% menjadi 11,68 trilliun, EBITDA diharapkan naik 6,8% menjadi 4,11 trilliun, sementara EBITDA Margin ditargetkan tumbuh 1,1% menjadi 37,05% dan BOPO diharapkan turun 1,6% menjadi 69,43.
Untuk kinerja operasional throughput petikemas diharapkan naik menjadi 7,10 juta TEUs atau meningkat 2,7%, throughput non petikemas naik 27,7% menjadi 72,86 juta ton, kunjungan kapal ditargetkan naik jadi 35.000 unit dan arus penumpang diperkirakan turun 15,8% menjadi 511.700 orang. *** Dewi .