Jalin kerjasama dengan Pemkab Blora, IPB Bogor gagas rencana pendirian Pusat Agribisnis Blora. (foto: dok-ib) |
Hal itu disampaikan tim Departemen Agribisnis IPB Bogor dalam workshop "Membangun Agribisnis Blora yang Inklusif dan Berkelanjutan" yang buka Bupati Djoko Nugroho di ruang pertemuan Setda Kab.Blora, Senin (26/2/2018).
Dr. Bayu Krisnamurthi M.Si, mantan Menteri Perdagangan yang hadir sebagai salah satu tim Departemen Agribisnis IPB Bogor menyatakan bahwa sudah saatnya potensi pertanian yang melimpah di Kabupaten Blora dikelola secara inklusif dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani. Yakni dengan cara membentuk pusat agribisnis.
"Dengan adanya Pusat Agribisnis diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan komoditas pertanian dari mulai hulu hingga hilir. Sehingga dalam hal pengelolaan dan penjualan hasil pertanian bisa ditingkatkan yang nantinya dapat membantu Kabupaten Blora dalam mengatasi kemiskinan," terangnya.
Bupati Blora (seragam keki) foto bersama dengan tim Departemen Agribisnis IPB Bogor yang dipimpan Mantan Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi. (foto: dok-ib) |
"Untuk waktu dekat ini kita lakukan yang ada dulu, seperti pelatihan, setelah itu sekalian kita memikirkan apa yang akan kita lakukan di tahun 2019 nanti, jangan sampai kegiatan ini tertunda," lanjutnya.
Salah satu langkah penting yang akan dilakukan untuk mengembangkan Agribisnis di Kabupaten Blora menurutnya adalah branding dan promotion. Dengan melakukan branding dan promotion yang baik dirasa dapat membantu meningkatkan daya saing dari suatu produk yang ada, baik itu dalam bidang Pertanian, Peternakan, UMKM maupun Pariwisata. Langkah ini dirasa dapat membantu Kabupaten Blora dalam mencapai masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya menyambut dengan baik langkah-langkah yang akan dilakukan IPB Bogor ini. Diharapkan kegiatan ini juga dapat membantu dalam kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Blora dengan Perhutani guna optimasi pada lahan hutan untuk komoditas non kayu pada daerah padat dan miskin.
Selain itu, Bupati yang akrab disapa Pak Kokok ini juga berpesan agar daerah Desa Purworejo dan Sayuran Jepon dapat menjadi proyek pengembangan Agribisnis yang nantinya akan dilakukan.
"Saya harap Purworejo yang sekarang ada embungnya dan Sayuran dapat dibantu agar masyarakatnya bisa lebih makmur lagi, nanti jalan menuju embung akan diperbaiki dan dibuatkan jalan tembus," ujarnya.
Menurut Bupati, Kabupaten Blora memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian dan peternakan yang dapat dikembangkan untuk membantu meningkatkan taraf hidup mesyarakat. Maka dari itu, ia berharap kepada seluruh OPD terkait untuk turut serta dalam kegiatan Pusat Agribisnis Blora ini.
Letjen TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah, Mantan Menteri Penerangan era Presiden BJ Habibie yang ikut hadir dalam workshop ini mengajak seluruh hadirin untuk bekerjasama mengembangkan potensi yang ada di Indonesia. Selain itu juga memberikan semangat dan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sekitar.
"Indonesia itu kaya, kita harus bisa menggali potensi yang kita miliki dalam semua bidang, jangan hanya mementingkan diri sendiri, kita harus dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat, yang terpenting adalah action atau kerja nyata atas apa yang telah menjadi tanggungjawab kita. Seperti Blora ini yang potensinya besar harus dikelola dengan baik," ucapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Dirut PG GMM BULOG Rahmad Pambudi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, serta OPD lainnya yang terkait.
Usai workshop, dilanjutkan oleh rombongan dengan meninjau keberadaan Embung Plered di Desa Purworejo yang disarankan Bupati Djoko Nugroho menjadi kawasan percontohan pusat agribisnis. (humaskab | res-ib)