Indonesia Darurat Akal Sehat, Penyebar Hoax Lebih Berbahaya dari Pengidap Sakit Jiwa



Jakarta, Infobreakingnews – Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukamanto mengungkapkan maraknya isu penyerangan terhadap pemuka agama yang belakangan ini sering terjadi menunjukkan Indonesia darurat kejadian luar biasa (KLB) akat sehat.

Ia menilai, para pelaku penyebaran konten hoax dengan mengaitkan suku, agama, ras dan golongan (SARA) mengidap gangguan kejiwaan sehingga tidak mampu menggunakan akal sehatnya.

"Apa namanya kalau bukan sakit jiwa karena sukanya menggoreng isu hoaks lalu gorengan itu dimakan. Kemudian yang memakannya jadi ikut-ikutan menyebar hoax?" kata Ari melalui siaran persnya, Jumat (23/2/2018).

Bahkan, kata Ari, penggoreng isu hoax dan ujaran kebencian itu jauh lebih berbahaya dari pada pengidap sakit jiwa yang kini oleh masyarakat justru dituduh sebagai pembuat onar.

"Ada kejadian luar biasa (KLB) saat ini, yaitu terbaliknya logika masyarakat," kata Ari.

Ari mengatakan, para provokator yang kerap menyebar berita hoax sering dianggap menjadi pahlawan. Sementara orang pengidap sakit jiwa menjadi tertuduh bahkan dihakimi massa.

"Indonesia darurat KLB akal sehat dan hati yang bersih," lanjut dia.

Sejak Januari hingga Februari 2018, polisi menangkap 26 pelaku penyebaran hoax dengan bentuk penggiringan opini masing-masing. Ari mengatakan, tujuannya jelas untuk memprovokasi masyarakat.

Oleh karena itu, Ari menegaskan agar masyarakat jangan mau diprovokasi. Sebaliknya, masyarakat juga jangan ikut-ikutan memprovokasi dengan menyebarkan kabar yang belum dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. ***Deviane

Subscribe to receive free email updates: