BERITA MALUKU. Dua Nelayan, masing-masing La Ode Arwahla (48) dan La Amdi (40) tersambar kilatan petir pada saat mereka sedang memancing ikan di perairan laut Pulau Larat, Kecamatan Tanut, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/2/2018) sekitar pukul 15.00 WIT, dan menyebabkan La Ode Arwahla meninggal dunia seketika, sementara La Amdi tidak sadarkan diri.
Informasi yang diterima media ini dari sumber terpercaya, Sabtu (3/2/2018) menyebutkan, bahwa pada Kamis 1 Februari 2018, pukul 23.30 Wit, sebuah kapal kayu yang dikemudikan La Abo bertolak dari Pelabuhan Desa Sifnana, kecamatan Tansel, Kabupaten MTB dengan membawa La Ode Arwahla dan La Amdi untuk memancing di perairan Pulau Larat.
Setelah mereka tiba di perairan pulau Larat pada Jumat (2/2/2018), saat itu cuaca sedang hujan.
"La Ode Arwahla saat itu sedang memancing ikan di bagian depan kapal dan La Amdi sedang menimba genangan air hujan di dalam bodi kapal, namun tiba-tiba mereka tersambar kilatan petir," jelas sumber.
Diungkapkan, bahwa La Abo yang sedang berada di bagian kemudi kapal langsung mengecek kondisi La Ode Arwahla, namun korban sudah meninggal dunia. Sementara La Amdi tidak sadarkan diri.
"Saat itu La Abo langsung menghubungi keluarga di Saumlaki via HP untuk melaporkan kejadian tersebut. Dan langsung mengevakuasi korban menuju Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian, MTB melalui jalur laut," jelas sumber.
Dijelaskan, setelah kapal tiba di desa Lorulun pada pukul 23.00 Wit, pihak Kepolisian dari Polres MTB melakukan proses evakuasi terhadap dua korban ke RSUD Margretty.
"Jenazah La Ode Arwahla dibawa ke tempat duka di Pasar Omele Desa Sifnana untuk disemayamkan hari ini di TPU Desa Ilngei, sedangkan La Amdi masih menjalani perawatan di RSUD Margretty," ungkap sumber.
Menurut sumber, korban La Amdi mengalami keram pada bagian kaki dan kondisinya saat ini masih lemas, sementara kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan ringan serta mengalami gangguan pada mesin kapal.
Berikut ini identitas 3 nelayan dalam peristiwa naas itu.
1. La Abo (32 Tahun, Nelayan, Suku Buton, Alamat: Pasar baru Ds. Sifnana Kec. Tansel Kab. MTB) selaku Kep kapal, selamat.
2. La Ode Arwahla (48 Tahun, Nelayan, Suku Buton, Alamat: Pasar baru Ds. Sifnana Kec. Tansel Kab. MTB) meninggal.
3. La Amdi (40 Tahun, Nelayan, Suku Buton, Alamat: Pasar baru Ds. Sifnana, Kec. Tansel, Kab. MTB) Mengalami keram di bagian kaki dan kondisi masih lemas.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/2/2018) sekitar pukul 15.00 WIT, dan menyebabkan La Ode Arwahla meninggal dunia seketika, sementara La Amdi tidak sadarkan diri.
Informasi yang diterima media ini dari sumber terpercaya, Sabtu (3/2/2018) menyebutkan, bahwa pada Kamis 1 Februari 2018, pukul 23.30 Wit, sebuah kapal kayu yang dikemudikan La Abo bertolak dari Pelabuhan Desa Sifnana, kecamatan Tansel, Kabupaten MTB dengan membawa La Ode Arwahla dan La Amdi untuk memancing di perairan Pulau Larat.
Setelah mereka tiba di perairan pulau Larat pada Jumat (2/2/2018), saat itu cuaca sedang hujan.
"La Ode Arwahla saat itu sedang memancing ikan di bagian depan kapal dan La Amdi sedang menimba genangan air hujan di dalam bodi kapal, namun tiba-tiba mereka tersambar kilatan petir," jelas sumber.
Diungkapkan, bahwa La Abo yang sedang berada di bagian kemudi kapal langsung mengecek kondisi La Ode Arwahla, namun korban sudah meninggal dunia. Sementara La Amdi tidak sadarkan diri.
"Saat itu La Abo langsung menghubungi keluarga di Saumlaki via HP untuk melaporkan kejadian tersebut. Dan langsung mengevakuasi korban menuju Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian, MTB melalui jalur laut," jelas sumber.
Dijelaskan, setelah kapal tiba di desa Lorulun pada pukul 23.00 Wit, pihak Kepolisian dari Polres MTB melakukan proses evakuasi terhadap dua korban ke RSUD Margretty.
"Jenazah La Ode Arwahla dibawa ke tempat duka di Pasar Omele Desa Sifnana untuk disemayamkan hari ini di TPU Desa Ilngei, sedangkan La Amdi masih menjalani perawatan di RSUD Margretty," ungkap sumber.
Menurut sumber, korban La Amdi mengalami keram pada bagian kaki dan kondisinya saat ini masih lemas, sementara kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan ringan serta mengalami gangguan pada mesin kapal.
Berikut ini identitas 3 nelayan dalam peristiwa naas itu.
1. La Abo (32 Tahun, Nelayan, Suku Buton, Alamat: Pasar baru Ds. Sifnana Kec. Tansel Kab. MTB) selaku Kep kapal, selamat.
2. La Ode Arwahla (48 Tahun, Nelayan, Suku Buton, Alamat: Pasar baru Ds. Sifnana Kec. Tansel Kab. MTB) meninggal.
3. La Amdi (40 Tahun, Nelayan, Suku Buton, Alamat: Pasar baru Ds. Sifnana, Kec. Tansel, Kab. MTB) Mengalami keram di bagian kaki dan kondisi masih lemas.