BERITA MALUKU. KOMUNIKONTEN (Institut Media Sosial dan Diplomasi) bekerjasama dengan TRENZING (Komunitas Pembuat Konten) menggelar Diskusi Publik di Kantor TRENZING, Jalan Guntur No. 9, Bogor Tengah, Kota Bogor pada Senin, 19 Februari 2018.
INFO KOMUNIKONTEN melalui siaran persnya yang diterima media ini, Senin (19/2/2018) menjelaskan, Diskusi ini mengangkat tajuk "Peran Jurnalis dan Warganet Mencegah Kampanye Hitam dan Isu SARA di Pilkada Serentak 2018 Guna Menjaga Persatuan NKRI."
"Kita mendorong semua tim media kandidat yang bertarung di Pilkada Serentak 2018 memproduksi konten-konten yang benar dan bermanfaat. Ada 17 Provinsi, 39 Kota, 115 Kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada Serentak pada 2018, semua kandidat tentunya memiliki tim media. Kesadaran yang harus disuburkan adalah bahwa mereka tidak boleh berfikir pendek untuk memenangkan Pilkada saja, namun juga bagaimana merawat Pancasila dan memperkokoh NKRI. Karenanya jangan sampai ada konten yang merusak keutuhan NKRI dan merusak kepentingan nasional", ujar Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria di Jakarta, Minggu (17/2/2018) kemarin.
Hariqo menambahkan, setiap tim media sosial kandidat dalam Pilkada Serentak 2018 harus berkompetisi memenangkan kandidatnya, itu pasti. Namun tim media sosial kandidat tersebut juga harus berkolaborasi menjaga pilkada Serentak 2018 dari kampanye hitam dan politisasi sara demi masa depan NKRI. Pilkada serentak lebih dari sekedar ujian berdemokrasi, namun juga ujian dalam berbangsa dan bernegara.
"Siapa yang diuji?, semuanya pemerintah, penyelenggara pilkada, pengawas pilkada, masyarakat, jurnalis, organisasi, kampus dll. Diskusi ini memfokuskan pada upaya peningkatan kapasitas dan kepedulian jurnalis dan warganet dalam mencegah isu sara dan kampanye hitam di Pilkada Serentak 2018 guna menjaga Persatuan NKRI," ungkapnya.
Hadir menjadi narasumber pada Diskusi Publik tersebut adalah Wahyu Setiawan (Anggota KPU RI), Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif Komunikonten), Ridwan Budiman (Pegiat Literasi Media), dan Yophiandi Kurniawan (Praktisi Media). Sementara yang menjadi narasumber adalah Nihrawati (Pemred Media Lokal).
INFO KOMUNIKONTEN melalui siaran persnya yang diterima media ini, Senin (19/2/2018) menjelaskan, Diskusi ini mengangkat tajuk "Peran Jurnalis dan Warganet Mencegah Kampanye Hitam dan Isu SARA di Pilkada Serentak 2018 Guna Menjaga Persatuan NKRI."
"Kita mendorong semua tim media kandidat yang bertarung di Pilkada Serentak 2018 memproduksi konten-konten yang benar dan bermanfaat. Ada 17 Provinsi, 39 Kota, 115 Kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada Serentak pada 2018, semua kandidat tentunya memiliki tim media. Kesadaran yang harus disuburkan adalah bahwa mereka tidak boleh berfikir pendek untuk memenangkan Pilkada saja, namun juga bagaimana merawat Pancasila dan memperkokoh NKRI. Karenanya jangan sampai ada konten yang merusak keutuhan NKRI dan merusak kepentingan nasional", ujar Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria di Jakarta, Minggu (17/2/2018) kemarin.
Hariqo menambahkan, setiap tim media sosial kandidat dalam Pilkada Serentak 2018 harus berkompetisi memenangkan kandidatnya, itu pasti. Namun tim media sosial kandidat tersebut juga harus berkolaborasi menjaga pilkada Serentak 2018 dari kampanye hitam dan politisasi sara demi masa depan NKRI. Pilkada serentak lebih dari sekedar ujian berdemokrasi, namun juga ujian dalam berbangsa dan bernegara.
"Siapa yang diuji?, semuanya pemerintah, penyelenggara pilkada, pengawas pilkada, masyarakat, jurnalis, organisasi, kampus dll. Diskusi ini memfokuskan pada upaya peningkatan kapasitas dan kepedulian jurnalis dan warganet dalam mencegah isu sara dan kampanye hitam di Pilkada Serentak 2018 guna menjaga Persatuan NKRI," ungkapnya.
Hadir menjadi narasumber pada Diskusi Publik tersebut adalah Wahyu Setiawan (Anggota KPU RI), Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif Komunikonten), Ridwan Budiman (Pegiat Literasi Media), dan Yophiandi Kurniawan (Praktisi Media). Sementara yang menjadi narasumber adalah Nihrawati (Pemred Media Lokal).