BERPACU LIARNYA ARUS KALI PANCAR GLAGAS


LERENG Argopuro yang terbagi dalam beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Probolinggo, ternyata kaya akan potensi wisata alam. Ternyata River Tubing tak hanya dapat dinikmati di sungai yang terdapat di Kecamatan Tiris, di Kecamatan Gading juga ada beberapa spot yang bisa dijadikan arena river tubing.

Di kecamatan ini, ada dua lairan sungai yang dapat dijadikan medan river tubing. Pertama aliran Sungai Pancar Glagas, Desa Sentul, kemudian yang kedua adalah Sungai Pandan Laras di Desa Gading Wetan. Lokasi dua destinasi wisata ini dapat ditempuh dalam 15 menit perjalanan dari Kota Kraksaan.

Wisata Kali Pancar Glagas merupakan salah satu potensi wisata yang dioptimalkan oleh BUMDes Sentul Advanture. Kali Pancar Glagas merupakan sungai yang berarus deras dengan jenis bebatuan kecil hingga besar yang mengalir dari kaki Pegunungan Argopuro (Hyang). Belum lagi pemandangan yang masih asri di hamparan hutan jati dan sengon dengan cuaca yang sejuk.

Apa yang ditawarkan jika mengunjungi wisata Kali Pancar Glagas? Jawabannya adalah tubing. Iya, tubing atau yang dikenal dengan body rafting merupakan jenis olahraga air yang cukup menantang. Uniknya kegiatan meluncur bebas di sungai yang berarus keras ini menggunakan ban dalam truk. Seperti layaknya rafting, para peserta juga dilengkapi dengan helm, pelampung keselamatan dan pelindung kaki. Yang lebih menantang lagi satu ban hanya diisi dengan satu orang.

Kepala Desa Sentul Timbul Sujatmoko mengatakan, ide membuat wisata tubing ini mulanya untuk memfasilitasi pemuda desa yang belum bekerja. "Yang mengelola Sentul Advanture adalah BUMDes. Pengelola dan guide adalah asli warga Desa Sentul. Tujuannya, untuk memperbaiki perekonomian desa dan membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemuda yang pengangguran," ujarnya.

Untuk mencapai lokasi wisata tersebut, setiap pengunjung harus ke kantor desa terlebih dahulu untuk proses registrasi. Setiap pengunjung ditawari 3 paket yang disediakan oleh pengelola. Paket tersebut tergantung dari panjang alur.

Ada 3 paket yang disediakan, mulai paket pertama sepanjang 8 kilometer, paket kedua 5 kilometer dan paket ketiga 3 kilometer. Garis start ketiga paket ini berada di Dusun Janti dan finis di Dam Arah makam. Pengelola sendiri menyediakan perangkat yang dibutuhkan pengguna. Mulai pelindung kepala, lutut dan siku serta ban dalam truk yang digunakan untuk meluncur di arus sungai.

Miko mengaku kegiatan yang menantang ini mulai diminati oleh pengunjung mulai dari masyarakat biasa, organisasi kepemudaan, anak-anak sekolah, wartawan hingga dinas-dinas di bawah jajaran pemerintah, bahkan ada yang datang dari luar negeri.

"Awalnya kami hanya memiliki beberapa buah ban yang digunakan untuk tubing. Dan sekarang sudah bertambah lebih dari 40 ban lengkap dengan pelindung kaki dan tangan serta crew sebanyak 30 orang yang terdiri dari pemuda-pemuda di desa," katanya.

Menurut Miko, para tamu biasanya datang pada akhir pekan dan secara rombongan. Minimal 10 orang, tapi kalau pengunjung yang datang kurang dari 10 maka biasanya digabung dengan pengunjung yang lain. Setiap rombongan akan didampingi sekitar 6 sampai 10 guide.

Sementara itu Christine, salah satu pengujung asal Kanada mengaku sengaja datang bersama kawan-kawannya di akhir pekan saat libur kerja. "Berlibur dengan cara yang berbeda. Kalau di Probolinggo biasanya identik dengan wisata Bromo. Tidak menyangka ada juga tawaran wisata menantang seperti ini. Bisa teriak-teriak di atas ban bareng kawan. Pemandangan sepanjang perjalanan juga luar biasa indah, belum lagi hutan jatinya. Benar-benar wisata yang menantang," jelasnya.

Subscribe to receive free email updates: