Sejumlah patugas kepolisian melakukan pengaamanan di sebuah gereja yang ada di Kabupaten Blora, kemarin. (foto: dok-ib) |
Berbagai bentuk pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi gangguan kemanan selama perayaan Natal. Seperti pendirian pos pengamanan di lingkungan gereja, penyisiran ruangan gereja sebelum dilaksanakannya misa atau kebaktian, hingga penjagaan 24 jam.
Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH menyatakan setidaknya ada 500 petugas yang diturunkan untuk melaksanakan pengamanan Natal di seluruh Blora, khususnya gereja. Ia meminta agar memperketat pengamanan dan juga melibatkan seluruh elemen pengurus gereja dalam membantu melakukan pengamanan.
"Kemarin saat misa Natal kita juga libatkan pengurus gereja, pemuda-pemuda gereja, mereka ini yang tahu siapa jemaatnya yang biasa dan mana jemaat yang mencurigakan," kata AKBP Saptono, S.I.K, M.H disela-sela kegiatan melakukan Kontrol anggota pengamanan di Gereja Santo Pius, Blora.
Sterilisasi dilakukan dengan memeriksa di setiap sudut gereja oleh sejumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan perayaan Natal.
Kapolres mengatakan polisi juga telah melakukan penyisiran dan penjagaan di setiap gereja-gereja yang di nilai rawan sejak Jumat pagi (22/12/2017). AKBP Saptono menambahkan personel kepolisian telah meningkatkan patroli dan pengamanan menjelang, pada saat dan setelah perayaan ibadah Natal. Hal itu dilakukan agar memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga yang merayakan ibadah Natal.
"Kehadiran Polri di tengah-tengah suka cita perayaan Natal selain sebagai bagian melaksanakan tugas juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman, khusunya bagi umat Kristiani dan masyarakat pada umumnya," ucapnya.
Ia berpesan perlunya rasa syukur atas nikmat Tuhan, hidup saling berbagi dan mengasihi antar sesama. Para jamaat gereja diminta agar tidak takut dengan issue negative aksi terror yang dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selalu menghargai antar sesama, tanpa memandang latar belakang Suku, Ras dan Agama. (res-infoblora)