Pengantin Massal Warnai Peringatan Hari Ibu ke 89 di Blora

Sebanyak 17 pasangan pengantin massal meramaikan peringatan Hari Ibu ke 89 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. (foto: dok-ib)
BLORA. Ada yang unik dalam peringatan Hari Ibu ke 89 di Kabupaten Blora tahun 2017 ini. Acara peringatan Hari Ibu yang biasanya diisi dengan kegiatan perlombaan yang bertemakan kegiatan perempuan saja, namun kali ini ditambah dengan adanya pelaksanaan pengantin massal yang diikuti sebanyak 17 pasangan suami istri.

Bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, tujuh belas pasangan suami istri dari berbagai kalangan umur ini dirias layaknya pengantin baru. Mereka didudukkan di pelaminan secara bersama-sama dan diberikan buku nikah satu per satu oleh Bupati Djoko Nugroho didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Blora Dra. Hj. Umi Kulsum dalam acara Resepsi Hari Ibu ke 89, Kamis (21/12/2017).

Ya, 17 pasutri ini adalah pasangan nikah siri yang telah mengikuti kegiatan Isbad Nikah pada tanggal 6 Desember 2017 lalu untuk mendapatkan legalitas pernikahan dan didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) sehingga pernikahannya sah secara negara dan mendapatkan buku nikah.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Sri Handoko membenarkan bahwa 17 pasangan pengantin yang ada di peringatan Hari Ibu ke 89 merupakan peserta Isbad Nikah dua minggu lalu. Pasangan tertua Padimin (67) dan Mainah (69), serta termuda Probo Trisakti (17) dan Retilla Priyamitra (15)

Bupati Djoko Nugroho dan Ketua TP PKK Blora Umi Kulsum menyerahkan buku nikah dan bingkisan kepada pasangan pengantin peserta isbad nikah. (foto: dok-ib)
"Setelah mengikuti isbad nikah dua minggu lalu, kini mereka dihadirkan kembali ke Pendopo Rumah Dinas Bupati untuk mengikuti resepsi Hari Ibu ke 89, syukuran sekaligus menerima buku nikah dan bingkisan. Semuanya gratis, mulai isbad nikahnya hingga tata rias yang mereka kenakan," terangnya.

Bupati Djoko Nugroho dalam kegiatan tersebut mengapresiasi terobosan panitia peringatan Hari Ibu ke 89 yang mengadakan isbad nikah dan pengantin massal. Dengan adanya kegiatan isbad nikah dan penyerahan buku nikah ini, maka pasangan yang sebelumnya hanya nikah siri tidak tercatat di KUA menjadi tercatat dan mendapatkan payung hukum yang tetap jika kedepan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

(berita terkait - klik Ingin Dapat Pengakuan Negara, Pasutri Ikuti Isbad Nikah Secara Massal)

"Semoga barokah untuk semua. Sebenarnya banyak pasangan nikah siri di Blora. Tapi kebanyakan mereka malu mengikuti kegiatan isbad nikah untuk mendapatkan buku nikah. Padahal ini sangat penting untuk kehidupan berkeluarga kedepannya. Semoga tahun depan pesertanya bisa lebih banyak lagi," ujarnya. (res-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: