BERITA MALUKU. Masyarakat Tepa, Kecamatan Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) antusias menyambut arca Kristus Raja Semesta Alam yang diarak dari Paroki Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya (MTB), pada Jumat (1/12/2017).
Perarakan arca Kristus Raja yang sudah dijadikan event tahunan umat Kristen Katolik mengelilingi wilayah kepulauan Kabupaten MTB – Kabupaten MBD ini, mendapat respons luar biasa dari berbagai komponen masyarakat.
Kegiatan ini melibatkan seluruh umat lintas agama dalam wilayah kecamatan Pulau Babar, baik dari pihak gereja-gereja saudara maupun dari umat muslim setempat.
Pantauan Berita Maluku Oline, arca Yesus yang disakralkan umat kristiani ini, ketika tiba di pelabuhan Tepa, langsung diarak melewati sejumlah rumah ibadah dalam kota kecamatan, kemudian ditahtakan semalam di lapangan kota Tepa.
Ketua Panitia penyambutan arca Kristus Raja Semesta Alam wilayah Pulau Babar, Ny. J. Talahatu, S.Si mengaku bangga karena acara ini berlansung lancar.
Talahatu mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat dukungan semua pihak, apalagi yang terlibat dalam kegiatan penyambutan ini diambil dari semua warga lintas agama yang ada di Kecamatan Pulau Babar.
Sementara itu, Panitia Safari Kristus Raja Semesta Alam wilayah MBD, Ir. Melkias Frans yang juga anggota DPRD Maluku, tampak hadir dan mengapresiasi kegiatan tersebut.
Di tempat yang sama, Wakil Uskup wilayah MTB- MBD, Pastor Alowisius Matruty, Pr dalam sambutannya mengingatkan umat tentang terjadinya ritual kegiatan ini, bahwa pada dahulu kala umat manusia sudah melupakan Tuhan dan lebih memilih dosa dan gaya hidup hedonisme sesat. Sehingga Rasul Paulus mulai melaksanakan kegiatan safari Kristus Raja untuk mengingatkan manusia akan apa yang diajarkan Kristus dan mengikuti teladan-Nya untuk selalu menyembah kepada Allah.
"Bukan men-tuhan-kan patung, melainkan patung hanya dijadikan simbol dari Yesus yang datang sebagai Alfa dan Omega atau yang awal dan yang akhir – dan DIA yang diutus BAPA untuk membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia di muka bumi," kata Matruty.
Diawal kegiatan itu, wakil uskup menggunakan salam 'Kalwedo-Kidabela' sebagai ugkapan salam persudaraan yang pernah dipakai dua kabupaten bersaudara ini saat masih dalam satu wilayah administratif pemerintahan kabupaten MTB satu dekade silam.
Arca tersebut rencananya akan diarak ke pulau Moa, ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya pada 2 Desember 2017 malam hari. (EKOe-M)
Perarakan arca Kristus Raja yang sudah dijadikan event tahunan umat Kristen Katolik mengelilingi wilayah kepulauan Kabupaten MTB – Kabupaten MBD ini, mendapat respons luar biasa dari berbagai komponen masyarakat.
Kegiatan ini melibatkan seluruh umat lintas agama dalam wilayah kecamatan Pulau Babar, baik dari pihak gereja-gereja saudara maupun dari umat muslim setempat.
Pantauan Berita Maluku Oline, arca Yesus yang disakralkan umat kristiani ini, ketika tiba di pelabuhan Tepa, langsung diarak melewati sejumlah rumah ibadah dalam kota kecamatan, kemudian ditahtakan semalam di lapangan kota Tepa.
Ketua Panitia penyambutan arca Kristus Raja Semesta Alam wilayah Pulau Babar, Ny. J. Talahatu, S.Si mengaku bangga karena acara ini berlansung lancar.
Talahatu mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat dukungan semua pihak, apalagi yang terlibat dalam kegiatan penyambutan ini diambil dari semua warga lintas agama yang ada di Kecamatan Pulau Babar.
Sementara itu, Panitia Safari Kristus Raja Semesta Alam wilayah MBD, Ir. Melkias Frans yang juga anggota DPRD Maluku, tampak hadir dan mengapresiasi kegiatan tersebut.
Di tempat yang sama, Wakil Uskup wilayah MTB- MBD, Pastor Alowisius Matruty, Pr dalam sambutannya mengingatkan umat tentang terjadinya ritual kegiatan ini, bahwa pada dahulu kala umat manusia sudah melupakan Tuhan dan lebih memilih dosa dan gaya hidup hedonisme sesat. Sehingga Rasul Paulus mulai melaksanakan kegiatan safari Kristus Raja untuk mengingatkan manusia akan apa yang diajarkan Kristus dan mengikuti teladan-Nya untuk selalu menyembah kepada Allah.
"Bukan men-tuhan-kan patung, melainkan patung hanya dijadikan simbol dari Yesus yang datang sebagai Alfa dan Omega atau yang awal dan yang akhir – dan DIA yang diutus BAPA untuk membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia di muka bumi," kata Matruty.
Diawal kegiatan itu, wakil uskup menggunakan salam 'Kalwedo-Kidabela' sebagai ugkapan salam persudaraan yang pernah dipakai dua kabupaten bersaudara ini saat masih dalam satu wilayah administratif pemerintahan kabupaten MTB satu dekade silam.
Arca tersebut rencananya akan diarak ke pulau Moa, ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya pada 2 Desember 2017 malam hari. (EKOe-M)