Jenazah korban dan ibunya |Foto: Budi Gea |
Peristiwa tersebut sempat membuat heboh warga Desa Tetehosi I, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi. Warga berbondong-bondong mendatangi rumah Yaredi Gea untuk melihat kejadian berdarah tersebut.
Dari Informasi yang diperoleh di lokasi, korban keganasan Yaredi yang dipengaruhi minuman keras sore itu adalah anak perempuannya Destini Gea yang masih berumur 1,9 tahun. Balita tersebut tewas setelah kena tusukan gunting di bagian kepalanya.
Sementara istri Yaredi sendiri, Yuniati Hulu (26) alias Ina Forlan mengalami luka yang cukup serius dibagian punggungnya.
Peristiwa tersebut telah ditangani oleh Polsek Gidò dengan Nomor Laporan Polisi : LP / 75 / IX / 2017 / Ns-Gido, tgl 30 Nov 2017. Pelapor adalah Yuniati hulu istri Yaredi Gea.
Yaredi Gea didampingi Kapolsek Gidò |
"Istrinya menegur Yaredi Gea karena mabuk-mabukan setelah pulang dari melaut," ujar Bripka Restu.
Tidak senang dengan teguran itu, Yaredi langsung memukul istrinya dengan cara meninju pada bagian wajahnya.
Tidak tahan dengan pukulan Suaminya, Yuniati Hulu langsung lari dari rumah bersama kedua orang anaknya Destini Gea (1,9) dan Porlan Gea (3).
Yaredi kemudian mengejar istrinya yang pergi dari rumah. Sekitar 70 meter dari rumah, Yaredi berhasil mengejar dan langsung menusuk istri dan satu orang anaknya bernama Destini Gea.
"Awalnya Yaredi hedak menusuk istrinya menggunakan gunting namun mengenai kepala anaknya yang sedang digendong istrinya. Kemudian dia kemabali melakukan penusukan dan mengenai bagian punggung istrinya," tutur Restu.
Sejumlah warga kemudian melarikan balita dan ibunya tersebut ke Rumah Sakit terdekat. Namun nyawa balita tersebut tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia. Sementara Yuniati Hulu diobati dengan luka pada bagian punggungnya.
Tidak berselang lama, Polisi tiba dilokasi dan mengamankan Yaredi Gea bersama sejumlah barang bukti.
"Tersangka telah ditahan di Polsek Gidò. Saat ini Polisi sedang melakukan penyelidikan kepada tersangka dan sejumlah saksi yang melihat peristiwa tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Yaredi Gea yang ditemui di Polsek Gidò mengaku khilaf dan menagku bersalah bersalah atas kejadian itu.
"Saya tidak sengaja bang. Saya mangaku bersalah," ujar Yaredi, Jumat (01/12/2017).
Ditempat terpisah, Yuniatu Hulu mengaku sangat sedih atas peristiwa yang terjadi dalam rumah tangganya itu.
"Untuk saat ini saya tidak bisa memaafkan suami saya yang telah mengahabisi nyawa anak yang dengan susah payah telah saya besarkan," ujar Yuniati sedih ditemui di rumah duka.
Pantuan wartanias.com, jumat (01/12/2017), rumah Yaredi Gea di Desa Tetehòsi I ramai dengan sanak keluarga yang turut berduka atas peristiwa pilu tersebut.
Sejumlah anggota keluarga nampak sedang mempersiapkan acara pemakaman Destini Gea yang menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri. (Budi Gea)