BERITA MALUKU. Seorang Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Amerika Serikat berinisial DAK (67) meninggal dunia saat sedang menyelam (diving) di pulau Dawera, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Kapolres Maluku Tenggara Barat (MTB), AKBP. Hery Dian Dwiharto dikonfirmasi, Rabu (29/11/2017), menyatakan, jenazah korban baru tiba di pelabuhan Saumlaki pada pukul 23:30 WIT dengan KLM Arenui yang digunakan oleh korban bersama rekan-rekannya dalam kegiatan diving di pulau Dawera.
"Identitas jenazah yakni DAK, lahir di California 67 tahun lalu dan berwarga negara USA. Korban bersama 19 orang lainnya melaksanakan wisata diving di pulau Dawera, kapal mereka berlabuh di posisi 07-44-245S / 129-59-761E pada kedalaman 25,7 M," kata Hery.
Dia menyatakan, semula kapal tersebut bertolak dari Saumlaki, kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) tanggal 26 November 2017 pukul 10:40 WIT dan tiba di pulau Dawera pada hari Senin tanggal 27 November 2017 pukul 05:20 WIT dan berlabuh jangkar pada posisi 07-44-245S / 129-59-761E.
Pukul 07:30 WIT para penyelam melakukan kegiatan diving pertama pada posisi 07-45-146S / 129-59-761E, dimana cuaca pada saat itu sangat cerah, laut teduh atau tidak bergelombang, tidak ada arus jarak pandang di dasar laut 30 M, kedalaman Diving 25,7 M, dan lama Diving 55 Menit.
Hingga saat kegiatan diving kedua pukul 11:07 WIT di posisi 07-45-068S / 130-00285E kondisi cuaca, laut, dan arus masih sama seperti Diving pertama. Namun selang 22 menit kemudian, korban mengalami kejang-kejang dibawah air, dan orang yang pertama menyaksikan peritiwa tersebut adalah istri korban.
Selanjutnya dive master memberi bantuan pertolongan pertama, dievakuasi ke atas Kapal dan diberi bantuan nafas buatan dengan difilibrator dan oxigen kurang lebih 55 Menit, namun nyawa korban tidak tertolong dan mereka putuskan untuk kembali ke Saumlaki. Jadi korban ini meninggal karena diduga karena sudah lanjut usia.
Saat tiba di pelabuhan Saumlaki, jenazah langsung dibawa ke RSUD dr. P.P. Magretty Saumlaki untuk dilakukan pemeriksaan luar jenazah oleh tim dokter berdasarkan permintaan keluarga korban, kemudian jenazah diberangkatkan dengan pesawat Wings Air menuju Ambon hingga Jakarta untuk dikremasi sebelum dikirim ke Amerika Serikat.
"Istri korban yang antar langsung dengan pesawat Wings tadi pagi, sementara KM Arenui melanjutkan kembali perjalanan menuju Pulau Banda," kata Hery.
Kapolres menyatakan pula bahwa rombongan WNA yang berjumlah 19 orang itu awalnya tiba di Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki pada hari Sabtu tanggal 25 Nov 2017 dan bertujuan berwisata selam menggunakan kapal KLM Arenui (salah satu jenis kapal pesiar).
Kapolres Maluku Tenggara Barat (MTB), AKBP. Hery Dian Dwiharto dikonfirmasi, Rabu (29/11/2017), menyatakan, jenazah korban baru tiba di pelabuhan Saumlaki pada pukul 23:30 WIT dengan KLM Arenui yang digunakan oleh korban bersama rekan-rekannya dalam kegiatan diving di pulau Dawera.
"Identitas jenazah yakni DAK, lahir di California 67 tahun lalu dan berwarga negara USA. Korban bersama 19 orang lainnya melaksanakan wisata diving di pulau Dawera, kapal mereka berlabuh di posisi 07-44-245S / 129-59-761E pada kedalaman 25,7 M," kata Hery.
Dia menyatakan, semula kapal tersebut bertolak dari Saumlaki, kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) tanggal 26 November 2017 pukul 10:40 WIT dan tiba di pulau Dawera pada hari Senin tanggal 27 November 2017 pukul 05:20 WIT dan berlabuh jangkar pada posisi 07-44-245S / 129-59-761E.
Pukul 07:30 WIT para penyelam melakukan kegiatan diving pertama pada posisi 07-45-146S / 129-59-761E, dimana cuaca pada saat itu sangat cerah, laut teduh atau tidak bergelombang, tidak ada arus jarak pandang di dasar laut 30 M, kedalaman Diving 25,7 M, dan lama Diving 55 Menit.
Hingga saat kegiatan diving kedua pukul 11:07 WIT di posisi 07-45-068S / 130-00285E kondisi cuaca, laut, dan arus masih sama seperti Diving pertama. Namun selang 22 menit kemudian, korban mengalami kejang-kejang dibawah air, dan orang yang pertama menyaksikan peritiwa tersebut adalah istri korban.
Selanjutnya dive master memberi bantuan pertolongan pertama, dievakuasi ke atas Kapal dan diberi bantuan nafas buatan dengan difilibrator dan oxigen kurang lebih 55 Menit, namun nyawa korban tidak tertolong dan mereka putuskan untuk kembali ke Saumlaki. Jadi korban ini meninggal karena diduga karena sudah lanjut usia.
Saat tiba di pelabuhan Saumlaki, jenazah langsung dibawa ke RSUD dr. P.P. Magretty Saumlaki untuk dilakukan pemeriksaan luar jenazah oleh tim dokter berdasarkan permintaan keluarga korban, kemudian jenazah diberangkatkan dengan pesawat Wings Air menuju Ambon hingga Jakarta untuk dikremasi sebelum dikirim ke Amerika Serikat.
"Istri korban yang antar langsung dengan pesawat Wings tadi pagi, sementara KM Arenui melanjutkan kembali perjalanan menuju Pulau Banda," kata Hery.
Kapolres menyatakan pula bahwa rombongan WNA yang berjumlah 19 orang itu awalnya tiba di Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki pada hari Sabtu tanggal 25 Nov 2017 dan bertujuan berwisata selam menggunakan kapal KLM Arenui (salah satu jenis kapal pesiar).