setara 30% saham milik PT Jasa Armada Indonesia (JAI), anak usaha PT Pelindo II, pada hari Selasa (28/11) ditawarkan kepada umum.
Penawaran umum perdana saham Initial Public Offering (IPO) sebanyak 1.743.987.600 lembar saham atau setara 30 persen tersbut dilakukan di Hotel Mulia, Jakarta Selatan.
Dari jumlah saham yang ditawarkan itu, pihak JAI mengalokasikan sebesar 10 persen untuk karyawan melalui program employee stock allocation (ESA).
Dawam Atmosudiro, Dirut PT JAI dalam konferensi pers nya mengatakan
"Saham yang ditawarkan merupakan saham baru,"
Menurut Dawam, pihaknya mentarget bisa memperoleh sekitar Rp 1 triliun dari penjualan saham perdana tersebut.
"Dari hasil itu akan diperuntukan membeli sedikitnya 16 unit kapal tunda yang akan dioperasikan di pelabuhan Priok dan STS," ujarnya.
Lebih lanjut Dawam menjelaskan bahwa sesuai rencana, penawaran awal berlangsung mulai 28 November hingga 5 Desember 2017.
"Pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 13 Desember 2017. Adapun penawaran umum dilakukan tanggal 15-18 Desember, dan listing di bursa efek Indonesia (BEI) diharapkan dapat dilakukan tanggal 22 Desember," tutur Dawam.
Sementara itu, Primonanto dari Mandiri Securitas menyatakan bahwa JAI layak IPO dan prospektif, karena captive market.
"Semua kegiatan keluar masuk kapal di pelabuhan pasti butuh jasa tunda-pandu," ungkapnya.
Dawam menambahkan, perseroan mengalokasikan 90 persen, dan hasil IPO untuk membiayai belanja modal. Sisanya 10 persen untuk modal kerja.
Selain untuk keperluan ekspansi, ujar Dawam, IPO juga akan membuat JAI lebih profesional dan transparan.
"JAI berkomitmen memberikan layanan berkualitas tinggi dengan biaya kompetitif, apalagi didukung oleh tim manajemen yang andal dan berpengalaman," ucapnya.
Ditempat sama, Jimmy Nikijuluw (komisaris JAI) mengatakan optimistis bahwa IPO JAI akan berhasil baik sesuai dengan bisnis yang dikerjakannya. *** Dewi.